UNAIR NEWS – Hari pertama pelaksanaan The 5th Indonesian Conference on Tobacco Control or Health (ICTOH) di Hotel Bumi Surabaya berlangsung meriah, Senin (7/5). Acara yang didukung The Union-International Union Against Tuberculosis and Lung Disease dan Kementerian Kesehatan Indonesia itu diikuti berbagai kalangan. Mulai mahasiwa, komunitas, hingga para profesor dan tenaga ahli kesehatan masyarakat di Indonesia.
Sambutan dari berbagai perwakilan organisasi dan institusi pendidikan menandai pembukaan konferensi tersebut. Di antaranya, laporan Ketua IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) Dr. Ridwan Thaha; Wakil Rektor III UNAIR Prof. Ir. Moch. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D.; Director Tobacco Control-The Union Dr. Gan Quan; dan Direktur Jendral (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Indonesia Dr. Anung Sugihartono. Dan diakhiri dengan pemukulan gong bersama.
Dr. Anung menyampaikan, pengetahuan saja tidak cukup. Role model harus dilakukan. Peran banyak pihak dibutuhkan sekaligus dirapatkan agar bisa bersama-sama memperjuangkan pengendalian tembakau di Indonesia.
”Juga, tingkatkan advokasi dan sosialisasi kepada pemangku kebijakan. Sosialisasikan bahaya rokok, pengadaan layanan berhenti merokok pada level paling rendah, dan memanfaatkan pertemuan ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat diterapkan di wilayah masing-masing,” kata pria kelahiran Temanggung tersebut.
Sementara itu, acara tersebut dilanjutkan dengan pembacaan sekaligus penandatangan deklarasi komitmen bersama institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat (kesmas) di Indonesia. Terutama soal penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dipandu Ketua Asosiasi Institusi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) Dr. Agustin Kusumayati.
Menurut Dr. Agutin, melalui penandatanganan itu, sudah sepatutnya institusi pendidikan tinggi, punya program studi kesmas, berkomitmen dengan sungguh-sungguh dapat menerapkan KTR. Khususnya di lingkungan kampusnya masing-masing.
Diskusi panel bertajuk Peranan Aliansi Walikota/Bupati dalam Melindungi Kesehatan Masyarakat melalui Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok 100% melanjutkan konferensi hari pertama. Yakni, dimoderatori dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM.
Pembicara dalam sesi tersebut, antara lain, Dr Anung Sugihartono soal ”Perkembangan Implementasi KTR di Indonesia”; Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (bupati Kulonprogo/ketua Aliansi Bupati/Walikota Indonesia) mengenai ”Pembelajaran dari Peraturan Pelarangan Iklan, Promosi, dan Sponsor Rokok di Kabupaten Kulonprogo; serta Bima Arya S. (wali kota Bogor) tentang ”Pembelajaran dan Pelarangan Iklan Rokok Jual Eceran di Kota Bogor.
Juga, Drs. Dzulmi Eldin M.Si (wali Kota Medan) menyampaikan mengenai ”Pajak Rokok di Kota Medan dan I.B Purwa Sidemen (direktur eksekutif BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Bali) soal penerapan KTR di Hotel dan Restoran di Bali. Dilanjutkan diskusi panel 2 dengan pembicara Pungkas Bahruji Ali (direktur kesehatan dan gizi masyarakat Kementerian PPN/Bapennas), Lenny Nurhayati Rosalin (deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA), serta Dina Kurnia (World Health organization Representative Indonesia). (*)
Penulis: Siti Mufaidah
Editor: Feri Fenoria Rifai