Universitas Airlangga Official Website

Pengmas FKH UNAIR Edukasi Pengolahan Susu Sapi di Desa Medowo

Caption: Para dosen dan mahasiswa S1, S2 dan S3 FKH UNAIR foto bersama dengan peserta pelatihan pengolahan susu sapi menjadi kerupuk susu pada Sabtu (3/8/2024) (foto dokumen pribadi)

UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) memberikan pelatihan pengolahan susu sapi menjadi kerupuk susu di Desa Medowo, Kediri pada Sabtu (3/8/2024). Bersama dengan para dosen dan mahasiswa jenjang S1, S2 dan S3, pelatihan tersebut turut dihadiri oleh 30 peserta dari komunitas desa setempat. 

Turut hadir Prof Dr Widjiati MSi drh selaku ketua pelaksana dari kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) FKH UNAIR. Prof Widjiati menyampaikan kegiatan pengmas kali ini sebagai upaya dalam meningkatkan keterampilan dan juga keberdayaan masyarakat setempat akan potensi yang ada.

“Keterlibatan masyarakat dalam pelatihan pada pengmas kali ini itu sangat penting untuk mendukung keberdayaan lokal dan juga peningkatan keterampilan. Melalui materi yang diberikan dapat menambah wawasan tentang cara mengolah kerupuk susu yang berkualitas,” tutur Prof Widjiati.

Desa Medowo yang berada di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri merupakan salah satu desa yang kaya akan sumber daya alamnya. Lokasi daerahnya yang berada di lereng gunung Anjasmoro membuat mata pencaharian masyarakatnya sangat bergantung pada alam. 

Banyak masyarakat yang bekerja di sektor pertanian sehingga desa menjadi daerah penghasil kopi dan cengkeh. Desa Medowo juga merupakan daerah yang memiliki banyak peternakan sapi perah. Namun, sayangnya sejauh ini susu yang masyarakat desa hasilkan dari peternakan hanya mereka serahkan langsung ke Koperasi Unit Desa (KUD). 

Oleh karena itu, civitas akademik FKH UNAIR memberikan edukasi kepada masyarakat cara mengolah susu sapi perah menjadi kerupuk susu. “Beternak sapi perah menjadi mata pencaharian utama warga setempat dan susu sapinya langsung disetor ke KUD Medowo, akhirnya tidak ada oleh-oleh khas Medowo selain kopi, padahal Medowo juga memiliki potensi dari hasil susu perahnya,” jelas Prof Widjiati. 

Mengubah susu sapi menjadi kerupuk merupakan sebuah inovasi yang menarik. Kerupuk dengan bahan utama susu sapi tentu akan menjadi camilan yang berkhasiat. Hal tersebut juga akan meningkatkan nilai jual susu sapi.

“Pengolahan susu menjadi kerupuk susu ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual susu, sehingga tentu menambah pendapatan keluarga, menambah oleh-oleh khas Medowo, dan tentu menggerakkan UMKM,” terang Prof Widjiati kepada UNAIR NEWS.

Pelatihan pengolahan susu sapi dalam pengmas menjadi bukti komitmen FKH UNAIR untuk memberikan program yang bermanfaat dan berdampak kepada tujuan pembangunan berkelanjutan. 

Hal tersebut sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui edukasi dan keterampilan. “Kegiatan ini bagian dari komitmen UNAIR untuk memberdayakan masyarakat melalui program pengmas yang berkelanjutan,” tutur Prof Widjiati.

Prof Widjati juga berharap, kegiatan pengmas yang telah FKH lakukan dapat memberikan dampak baik bagi kemajuan masyarakat setempat. “Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat langsung ke warga, dan juga dapat menjadi inspirasi untuk mengembangkan usaha loka yang lebih luas di masa depan,” pungkasnya. 

Penulis: Syifa Rahmadina

Editor: Edwin Fatahuddin