Universitas Airlangga Official Website

Kisah Lidia, Awardee IISMA di National Taiwan University

Lidia Grace Naomi di National Taiwan University (foto: dok pribadi)

UNAIR NEWS – Lidia Grace Naomi, mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga lolos Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Selama satu semester penuh, ia menjalani perkuliahan di National Taiwan University (NTU).

Melalui wawancara bersama Tim UNAIR NEWS pada Senin (9/9/2024), Lidia menjelaskan alasannya memilih NTU sebagai kampus pilihan. Ia mengenal National Taiwan University sebagai kampus ternama yang menempati urutan pertama di Taiwan dan peringkat ke-69 dunia menurut QS World Ranking 2024. 

“Aku ingin memanfaatkan masa mudaku semaksimal mungkin sambil melakukan sesuatu yang bisa membuat orang tuaku bangga,” ungkap Lidia mengenai motivasinya dalam mengikuti program IISMA.

Sebagai mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi, ketertarikannya memuncak karena mengetahui bahwa terdapat banyak peneliti bidang nanoteknologi di kampus tersebut. Terlebih lagi, Taiwan merupakan negara dengan bidang nanoteknologi yang cukup maju. Bahkan, salah satu industri semikonduktor terbesar dunia terletak di Taiwan. 

Culture Shock dan Cara Adaptasi

Sejak tiba di Taiwan pada Kamis (29/8/2024), ia mengamati cara kerja penduduk Taiwan yang sangat cepat. Bahasa Mandarin mendominasi keseharian masyarakat. Lidia merasa percakapan sehari-hari pun akan sangat terbatas jika sebelumnya tidak menyiapkan pengetahuan dasar terkait bahasa Mandarin. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa petugas pelayanan publik tidak membedakan warga lokal maupun pendatang.

Menurutnya, cara adaptasi terbaik adalah melalui persiapan. Ia menggali berbagai informasi sebagai bentuk persiapan, mulai dari bahasa, sifat penduduk lokal, hingga eksplorasi kota Taipei. Selain itu, ia pun rutin berkomunikasi dengan keluarga untuk menghilangkan rasa rindu.

Terlepas dari keseharian di Taiwan, Lidia juga mengungkapkan adanya perbedaan sistem perkuliahan di NTU. Ia terkejut dengan proses pengambilan Kartu Rencana Studi (KRS) yang berdasarkan sistem lottery. Sistem tersebut memungkinkan mahasiswa untuk tidak memperoleh kelas pilihannya. “Saat masa KRS, kami hanya mengandalkan keberuntungan untuk bisa masuk ke kelas yang dipilih,” ucap Lidia. 

Meskipun demikian, NTU memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti setiap kelas yang diinginkan pada dua minggu pertama perkuliahan. Dengan mengikuti setiap perkuliahan, mahasiswa dapat meminta izin kepada dosen pengampu untuk mengikuti kelas terkait. “Biasanya dosen akan memberi permission code untuk enroll kelas tersebut,” terang Lidia.

Sebagai penutup, Lidia berkomitmen untuk memanfaatkan kesempatan di program IISMA dengan sebaik-baiknya. Ia bertekad untuk tidak menyia-nyiakan pengalaman belajar selama satu semester penuh di salah satu kampus terbaik, lengkap dengan fasilitas yang luar biasa dan pendanaan penuh. 

Lebih dari itu, Lidia menyadari bahwa masyarakat setempat serta teman-teman memandangnya sebagai representasi mahasiswa Indonesia. Dengan tanggung jawab tersebut, ia berjanji untuk terus berupaya menjadi versi terbaik dari dirinya serta membawa nama baik tanah air dan meraih pencapaian maksimal selama masa studi di Taiwan.

Penulis: Elsa Hertria Putri

Editor: Edwin Fatahuddin