Universitas Airlangga Official Website

Dosen dan Mahasiswa FISIP Raih Best Presenter TICSSH 2024

Ghulam Phasa Pambayung melakukan presentasi dalam TICSSH 2024 (foto: dok pribadi)

UNAIR NEWS – Dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menorehkan prestasi pada The International Conference of Social Sciences and Humanities 2024 (TICSSH 2024). Mereka adalah Agastya Wardhana S Hub Int M Hub Int dan Ghulam Phasa Pambayung. Dosen dan mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional itu meraih penghargaan best presenter dalam konferensi internasional TICSSH 2024. 

TICSSH 2024 berlangsung di Johor Bahru Malaysia pada Rabu (4/9/2024) hingga Kamis (5/9/2024). Konferensi ini merupakan wadah pertukaran wawasan, pengalaman, ide, dan temuan penelitian di kalangan praktisi ilmu sosial dan humaniora di berbagai bidang studi.

TICSSH 2024 berkolaborasi dengan International Conference on Contemporary Social and Political Affairs (ICOCSPA) ke-10. Acara ini mengusung tema Innovations in Digital Humanities: Shaping the Future of Social Sciences. Dalam kegiatan ini, Agastya dan Ghulam mengangkat demokrasi di Indonesia sebagai materi utamanya.  

Ghulam mengungkapkan bahwa materi tersebut terpilih karena linier dengan keahlian keduanya di bidang studi budaya strategis atau geopolitik kekuatan ekonomi baru. “Akhirnya kita milih gimana demokrasi illiberal di Indonesia itu mempengaruhi proses aksesi Indonesia ke OECD. Jadi mostly kita bahas demokratisasi dan geopolitik ekonomi baru,” ungkap Ghulam. 

FISIP UNAIR menghadiri TICSSH 2024 di Johor Bahru, Malaysia (foto: dok pribadi)

Sebagai seorang mahasiswa, Ghulam mengaku sangat bahagia karena dapat mengenal para akademisi dengan ketertarikan yang sama melalui konferensi tersebut. “Karena satu panel itu sama orang yg udah doktor udah master, beberapa peserta bahkan kaget kalau aku masih sarjana. Terus rasanya dikelilingi orang orang yang memang sevisi dan punya rasa ketertarikan yang sama dengan ilmu pengetahuan itu candu,” cerita Ghulam. 

Terakhir, Ghulam juga menitipkan pesan kepada para mahasiswa lain untuk menikmati proses apapun yang sedang mereka jalani. “Aku pengen jadi lifelong educationer. Hidup itu proses belajar yang berkepanjangan, ga selesai selesai. Karena kalau dari hadisnya kan belajar itu dari ayunan sampai liang lahat. Buat adik-adik, baik di HI atau yang lain, aim for the stars aja,” tutup Ghulam.  

Penulis: Khumairok Nurisofwatin

Editor: Edwin Fatahuddin