Universitas Airlangga Official Website

Pengmas Farmasi Desa Songgon Ajak Manfaatkan Potensi Manggis

Peserta praktik membuat sabun kulit buah manggis dipandu tim Fakultas Farmasi UNAIR di Kabupaten Banyuwangi (Foto: Istimewa)
Peserta praktik membuat sabun kulit buah manggis dipandu tim Fakultas Farmasi UNAIR di Kabupaten Banyuwangi (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWSFakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Banyuwangi kembali melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. (pengmas). Kegiatan tersebut sebagai lanjutan dari tahun pertama yang telah terlaksana dengan baik di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Pengmas kali ini bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat Desa Songgon dalam Pembuatan Produk Kesehatan Berbahan Dasar Buah Manggis sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat”.

Pada kegiatan yang terselenggara di Desa Songgon, Sabtu (14/9/2024) tersebut, kader PKK dan Karang Taruna desa setempat belajar membuat sabun antibakteri dengan bahan dari kulit buah manggis. Pada kegiatan di tahun sebelumnya peserta telah belajar membuat beberapa produk kesehatan daru kulit buah manggis. Antara lain teh celup, masker wajah dan sirup.

Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Tidak hanya berlatih membuat produk, peserta juga belajar bagaimana membuat kemasan produk yang baik dan benar serta strategi pemasaran produk. Pada kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi juga turut memberikan materi terkait tata laksana pengurusan ijin PIRT UMKM. Hadir pula Dinas koperasi Kabupaten Banyuwangi menyampaikan materi terkait Motivasi Kewirausahaan UMKM dan legalitas usaha.

Tim kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi UNAIR PC IAI Banyuwangi bersama Kepala Desa Songgon (Foto: Istimewa)
Tim kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi UNAIR PC IAI Banyuwangi bersama Kepala Desa Songgon (Foto: Istimewa)

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, apt Suciati, SSi MPhil PhD mengatakan, pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan potensi buah manggis yang berlimpah dari Desa Songggon untuk menjadi produk kesehatan. Sebagai informasi, Desa Songgon terkenal sebagai salah satu penghasil manggis di wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Manggis dengan nama ilmiah Garcinia mangostana telah terbukti secara ilmiah mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Pemberian kulit buah manggis secara teratur sebagai produk obat tradisional telah terbukti dapat meningkat imunitas. Selain itu, kulit manggis juga berperan sebagai antioksidan serta membantu menurunkan berat badan. Kegiatan ini sejalan dengan program besutan Desa Songgon sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Songgon, Moh Qoderi yang juga ikut berperan aktif serta turut hadir membuka kegiatan tersebut.

Adapun dana pengabdian kepada masyarakat ini diperoleh dari UNAIR tahun 2024 melalui skema Program Pengembangan Desa Binaan (PPDB). Program ini merupakan aplikasi dari Sustainable Development Goals (SDGs) beberapa aspek. Antara lain No Poverty, Good Health and Well-Being, dan Decent Work and Economic Growth. Selain melibatkan para dosen tim ini juga melibatkan beberapa mahasiswa S1, S2 dan S3 dari Fakultas Farmasi UNAIR.

Penulis: Tim Pengmas Fakultas Farmasi
Editor: Yulia Rohmawati