UNAIR NEWS – Lima mahasiswa UNAIR berhasil meraih juara tiga pada ajang The 8th Open Innovation oleh Indonesia Medical Education and Research Institute Faculty of Medicine Universitas Indonesia (IMERI FKUI) pada Sabtu (5/10/2024). Mereka adalah Aqila Adinda Minerva Putrijaya dari Fakultas Vokasi (FV), Navila Azka Salsabilla (FV), Arifiyana Fillaily (FV), Sujatmiko (FV), dan Riyanto dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Aqila memimpin tim tersebut berhasil meraih prestasi sebagai juara tiga kelas master pada Kompetisi Teknologi Kesehatan di Universitas Indonesia (UI).
Riyanto menjelaskan bahwa IMERI FKUI merupakan salah salah satu ajang paling bergengsi di bidang inovasi teknologi kesehatan. Hal itu menjadi salah satu motivasi tim mengikuti kompetisi ini. “Selain itu, tim kami juga membawakan penyelesaian permasalahan yang terjadi di ruang radiologi tetapi masih belum ada yang menyelesaikannya,” ungkap mahasiswa FEB itu.
Inovasikan Teknologi Medis
IMERI FKUI merupakan ajang dalam bidang kesehatan yang berfokus pada kompetisi health research and innovation competition. Kompetisi ini mengusung tema Sustainable Future Convergence of Medicine Technology and Green Solutions for a Better Life. Pada kompetisi ini, tim Riyanto yang bernama tim X-Tech menginovasikan alat radiologi.
“Tim kami membawakan inovasi alat untuk mendukung efektifitas dan efisiensi dalam melakukan pemeriksaan di ruangan radiologi dengan membuat alat untuk mempermudah proses X-Rey. Alat tersebut berbasis IoT dan bisa otomatis digunakan hanya menggunakan remote control,” terang Mahasiswa yang memiliki nama panggilan Riyan itu.
Tidak Terduga
Sebagai salah satu ajang bergengsi di bidang kesehatan, Riyan mengatakan bahwa ia harus bersaing dengan banyak tim yang hebat. Peserta pada kompetisi itu berasal dari berbagai instansi dengan total lebih dari 80 tim. Tim-tim tersebut berasal dari 29 Perguruan Tinggi, enam SMA, empat industri, empat rumah sakit, dan dua lembaga di industri kesehatan.
Pada kompetisi ini terdapat dua kelas, yakni beginner dan master. Riyan dan tim mengaku sempat merasa down ketika timnya tidak masuk dalam kualifikasi tiga besar di kelas beginner. “Kami sudah hopeless pada saat tidak masuk tiga besar kelas beginner, kemudian di pengumuman kelas master karena kami rasa tidak bisa menang karena pesaingnya keren-keren. Namun, tim X-Tech kami dipanggil menjadi juara tiga. Jadi tim kami kaget dan sangat bersyukur bisa masuk juara 3 di kategori kelas master,” tutupnya.
Penulis : Febriana P N A
Editor : Edwin Fatahuddin