Universitas Airlangga Official Website

Kolaborasi HI UNAIR dan Ukraine Catholic University, Belajar Geopolitik di Situs Bersejarah

Foto Mahasiswa HI mengikuti praktik kuliah lapangan ke Museum Nahdlatul Ulama (foto: Humas FISIP)

UNAIR NEWS – Sejumlah 76 mahasiswa Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), mengikuti praktik kuliah lapangan dengan fokus ‘Geopolitik dan Geostrategi’ Museum Nahdlatul Ulama pada hari Sabtu (05/10/12024). Bukan sekadar kunjungan biasa. Praktik kuliah lapangan ini juga merupakan bagian dari program kolaborasi internasional COIL (Collaborative Online International Learning). UNAIR berkolaborasi bersama dengan Ukraine Catholic University (UCU).

Dengan tema besar menyelami kontribusi tempat-tempat religius dan bersejarah dalam dinamika geopolitik suatu negara. Mahasiswa menggali lebih dalam bagaimana situs-situs bersejarah, khususnya yang berkaitan dengan agama, dapat mempengaruhi stabilitas dan dinamika politik suatu negara. Museum NU, sebagai salah satu ikon sejarah Islam di Indonesia, menjadi lokasi yang sangat relevan untuk mempelajari topik ini. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memahami lebih seputar korelasi aspek geopolitik dan keamanan negara melalui eksplorasi Museum Nahdlatul Ulama. Sejalan dengan kerjasama UNAIR dan UCU, pada saat yang sama, mahasiswa Ukraine Catholic University juga tengah melaksanakan praktik kuliah lapangan di situs-situs bersejarah di negaranya untuk menganalisis pengaruh agama kristen dalam dinamika geopolitik Ukraina. 

Kerjasama

Agastya Wardhana selaku dosen pengajar mata kuliah ‘Geopolitik dan Geostrategi’ menyampaikan harapannya agar kegiatan kunjungan ke Museum NU dapat menjadi kegiatan rutin yang melibatkan program studi lain di fakultas. Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk menjalin kerjasama yang lebih erat antara universitas dengan berbagai pihak, termasuk Museum NU. “Dengan mempelajari sejarah dan pengaruh NU serta Islam di Indonesia. Mahasiswa dapat memiliki pemahaman yang lebih komprehensif mengenai dinamika geopolitik di negara kita,” ujarnya. 

Pihak Museum NU menyambut baik inisiatif ini. Mokhammad Kaiyis selaku pengelola museum menyatakan “Kami sangat senang dapat menjadi bagian dari kegiatan akademik yang bermanfaat ini. Museum NU tidak hanya sebagai tempat untuk menyimpan sejarah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan inspirasi. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.” 

Harapannya kolaborasi antara UNAIR dan UCU ini dapat menjadi momentum untuk menjalin kerjasama yang lebih erat. Baik dengan pihak Museum NU maupun dengan institusi pendidikan lainnya. Melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman, mahasiswa dapat memperluas jaringan dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global.

Penulis: Tim Humas FISIP