UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengukir prestasi gemilang. Kali ini, dua mahasiswa baru program studi manajemen, Palmer Andreas Purba dan Bellinda Cyastri Friska Friscilla berhasil meraih juara kedua dalam ajang business plan tingkat nasional besutan Universitas Riau lewat inovasi aplikasi Fishub.
Kompetisi business plan itu berlangsung selama tiga hari, mulai dari Jumat hingga Minggu (3-6/10/2024). Kompetisi ini mengambil tema Optimalisasi Inovasi dan Kreativitas Generasi Muda dalam Mewujudkan Blue Economy. Di hadapan para juri, Tim Mahasiswa FEB UNAIR mempresentasikan ide inovatif dalam mendukung ekonomi biru melalui aplikasi Fishub.
Melalui riset mendalam, Palmer dan Bellinda memaparkan solusi atas permasalahan nelayan dan distribusi hasil laut melalui aplikasi Fishub. Tak hanya menawarkan konsep, mereka juga mengintegrasikan aspek teknologi dengan kebutuhan masyarakat modern untuk mempermudah akses terhadap produk perikanan. Melalui inovasi tersebut harapannya Fishub bisa memberi dampak signifikan dalam mendukung blue economy.
Berawal dari Keprihatinan
Palmer, selaku ketua tim, menjelaskan Fishub sebagai solusi modern dalam distribusi hasil laut sekaligus menghubungkan langsung nelayan dengan konsumen. Hal ini penting untuk memastikan harga dapat tercapai adil bagi kedua belah pihak. Fishub hadir sebagai jawaban atas persoalan kesejahteraan nelayan yang masih bergantung pada tengkulak.
“Nelayan sering kali terpaksa menjual ikan dengan harga sangat rendah kepada tengkulak. Melalui Fishub, kami menawarkan platform yang memungkinkan nelayan menjual langsung kepada konsumen dengan harga yang lebih baik, sementara konsumen bisa mendapatkan ikan segar dengan harga terjangkau,” jelas Palmer dalam pemaparannya.
Tak hanya memberikan solusi bagi nelayan, Fishub juga menyasar kalangan masyarakat perkotaan yang membutuhkan solusi praktis dalam membeli ikan. Dengan fitur one-click solution, Fishub dapat mempermudah konsumen membeli ikan tanpa harus ke pasar tradisional. Konsumen dapat memesan ikan melalui fitur layanan pesan antar secara real-time.
Sempat Ragu
Palmer mengungkapkan bahwa proses pengembangan ide Fishub melewati analisis dari aplikasi kompetitor. “Kami banyak belajar dari aplikasi serupa, namun kami ingin membuat sesuatu yang lebih stabil dan user-friendly. Fishub kami kembangkan berdasarkan pengalaman nyata yang kami alami sendiri sebagai konsumen,” ungkapnya.
Melalui ide tersebut, tim tak hanya ingin sekadar berkompetisi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan konsep blue economy yang berkelanjutan. Dengan pendekatan kreatif dan inovatif, tim berharap dapat memberikan dampak positif bagi sektor perikanan Indonesia ke depannya.
Palmer juga bercerita soal tantangan besar yang harus tim hadapi selama perjalanan kompetisi. Mereka sempat menghadapi masalah waktu hingga kurangnya pengetahuan sebagai mahasiswa baru. “Kunci kesuksesan kami adalah percaya diri, niat, usaha maksimal, dan doa. Usaha tanpa doa itu sombong, dan doa tanpa usaha sia-sia,” tambah Palmer.
Berkat performa gemilang, mereka berhasil mengantongi dua gelar sekaligus, yakni juara dua business plan dan best presentation. Mereka pun berencana untuk mengikuti kompetisi bisnis lainnya dengan terus memperdalam ilmu keilmiahan di UNAIR.
Penulis: Nur Khovivatul Mukorrobah
Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra