Universitas Airlangga Official Website

Webinar FIB UNAIR, Bahas Pengaruh Kecerdasan Buatan ke Pembelajaran Bahasa

FIB UNAIR Gelar Webinar, Bahas Pembelajaran Bahasa Inggris dan Kecerdasan Buatan (Foto: Dok Pribadi)

UNAIR NEWS – Perkembangan teknologi membawa banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan yang terjadi memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam metode pembelajaran. Untuk membahas lebih lanjut terkait topik ini, Hima Lingua Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan webinar pada Sabtu (12/10/2024). Webinar ini membahas mengenai pengaruh kecerdasan buatan dalam metode pembelajaran bahasa inggris.

Dr Nagaletchimee Annamalai, dosen senior dari Universiti Sains Malaysia menyampaikan bahwa pembelajaran tradisional saat ini telah menggunakan teknologi sebagai alat bantu. Namun, penggunaan teknologi dalam pembelajaran tradisional hanya terbatas pada penyimpanan dan pengumpulan dari para pelajar. ”Pada pembelajaran tradisional hanya memiliki alat terbatas, meskipun telah menggunakan teknologi masih hanya dapat memiliki sedikit kemampuan,” jelasnya.

Menurutnya pembelajaran kecerdasan buatan dapat banyak membantu peningkatan proses pembelajaran. Hal tersebut akan membantu dalam melakukan analisa terhadap masing-masing pelajar. ”Pembelajaran dengan kecerdasan buatan dapat membantu menentukan kemampuan dan kelemahan para pelajar untuk dapat menentukan tipe belajar yang cocok pada implementasinya,” ungkap dosen senior itu.

Penyampaian materi oleh Dr Nagaletchimee Annamalai (Foto: Dok Pribadi)

Nagaletchimee menuturkan pengaruh kecerdasan buatan pada pembelajaran bahasa sangat banyak. Dengan adanya kecerdasan buatan, pelajar dapat melakukan evaluasi secara objektif pada tiap pelajar. ”Dengan kecerdasan buatan dapat melakukan penilaian secara objektif bagi masing-masing pelajar untuk evaluasi,” ungkapnya.

Selain itu, adanya kecerdasan buatan akan membuat sistem umpan balik pada tiap pelajar menjadi lebih cepat karena umpan balik dapat terkirim secara langsung. ”Adanya sistem umpan balik lebih cepat ini akan membuat pembelajaran dalam bahasa inggris lebih efisien dan lebih cepat daripada pembelajaran secara tradisional,” terangnya.

Namun, penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam pembelajaraan juga masih terbatas dan belum merata. Adanya keterbatasan akses internet menjadi salah satu alasan teknologi ini belum bisa semua pelajar pergunakan. ”Tidak semua pelajar dapat mengakses pembelajaran secara daring karena adanya keterbatasan dalam internet dan penggunaan kecerdasan buatan,” ungkapnya.

Selain itu, Nagaletchimee memperingatkan bahwa tidak semua yang menjadi keluaran dari kecerdasan buatan adalah benar sehingga perlu pemeriksaan lagi. ”Dalam memanfaatkan kecerdasan buatan kita harus bisa melakukan evaluasi terhadap kebenaran penyampaiannya dan harus melakukan parafrase sebelum melalui pengolahan lebih lanjut,” tuturnya.

Penulis : Ahmad Hanif Musthafa

Editor : Edwin Fatahuddin