âThe possibility of all those possibilities being possible is just another possibility that can possibly happenâ
UNAIR NEWS â Wisuda 244 Universitas Airlangga menjadi tonggak sejarah bagi Wulan Dewanti Martamevia. Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) itu berhasil meraih puncak prestasi dengan terpilih sebagai wisudawan terbaik. Ia berhasil lulus dengan IPK 3,93 dalam waktu 3 tahun 11 bulan, Wulan telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, segala sesuatu mungkin untuk diraih.Â
Wulan mengungkapkan kebahagiaannya atas pencapaian tersebut. “Perasaan saya tentunya bahagia dan sangat bersyukur. Menjadi mahasiswa di UNAIR saja sudah merupakan privilege yang luar biasa, jadi tidak pernah menyangka bisa menjadi lulusan terbaik,” ujarnya.
Setiap orang memiliki ritme yang berbeda dalam mencapai tujuannya. Wulan menyadari hal ini dan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Kendati demikian, salah satu tantangan terbesar baginya adalah menjaga motivasi.
Perasaan lelah dan malas seringkali muncul, apalagi ketika membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. Namun, Wulan tidak pernah menyerah. Ia selalu berusaha memotivasi diri untuk tetap fokus pada tujuan akademik dan menjaga nilai dengan baik.Â
Aktif di berbagai Kegiatan
Selain menorehkan prestasi akademik yang membanggakan, Wulan juga aktif berkontribusi di luar kelas. Sejak semester awal, ia telah menunjukkan minat yang besar dalam berbagai kegiatan non-akademik, seperti organisasi, kepanitiaan, dan kegiatan sukarela.
Semangatnya untuk terus belajar tidak berhenti sampai di situ. Melalui program MBKM by design FKM UNAIR, Wulan mendapatkan kesempatan untuk magang di UNICEF pada semester 7. Kemudian, ia melanjutkan kiprahnya di dunia kerja nyata dengan mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) batch 6 di Dinas Kesehatan Kota Surabaya pada semester 8.
Untuk manajemen waktu, Wulan memilih untuk mengikuti kegiatan sesuai kapasitasnya. “Saya membatasi kegiatan non-akademik sehingga tidak mengganggu akademik. Motivasi saya adalah tetap percaya dengan kemampuan diri dan tidak lupa dengan kewajiban akademik,” ungkapnya.
Wulan menyadari bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari prestasi akademik. Oleh karena itu, ia berencana untuk menyeimbangkan antara karir dan pengembangan diri. Setelah lulus, ia akan mencari pengalaman kerja untuk mengasah kemampuan profesionalnya sambil tetap membuka peluang untuk melanjutkan studi ke jenjang S2.
“Pesan saya untuk mahasiswa lain adalah tetap percaya dengan kemampuan diri sendiri dan jangan insecure. Segala sesuatu yang baik perlu diusahakan,” tutup Wulan.
Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah
Editor: Ragil Kukuh Imanto