UNAIR NEWS – Kementerian Kesehatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar webinar HEMCOSA. Webinar tersebut mengusung tema “How to Deal With Stress and Embrace the Imperfection”. HEMCOSA kali ini berlangsung secara online melalui Zoom Meeting pada Minggu (20/10/2024).
Kegiatan ini mengundang Manager of Halo Jiwa Indonesia Nurmuliasneny Musa S Psi M Psi, sebagai pembicara. Nurmuliasneny merupakan seorang psikolog dan sering terlibat pada bidang sumber daya manusia serta manajemen organisasi.
Nurmuliasneny mengawali pemaparannya dengan tiga pertanyaan. Tiga pertanyaan tersebut adalah: Hal apa yang membuat kamu tertekan minggu ini?; Hal apa yang membuat kamu insecure?; Bagaimana kamu mengatasi stress dan rasa insecure dalam hidup?
“Tahu dan memilih cara untuk menangani stres dan rasa insecure orang berbeda-beda. Apakah kamu tipe problem focus atau emotional focus?” bukanya.
Respons Alami
Stres adalah keadaan kekhawatiran atau ketegangan mental karena situasi yang sulit. Stress merupakan respons alami manusia untuk menghadapi tantangan dan ancaman. Menurut Nurmuliasneny, rasa stres adalah bukti ketidaksempurnaan manusia.
“Manusia itu tidak sempurna karena ada stress. Tapi akhirnya ketidaksempurnaan adalah bagian penting dari self acceptance dan perkembangan diri. Sumber stres adalah stressor, jika ada dalam situasi dan merasa stres, berarti Anda dalam situasi yang sehat dan normal,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menerangkan jika manusia masih terpacu untuk berpikir, mencari solusi dan menyelesaikan masalah penyebab stres. Dan mengakui stres sebagai respons alami dari tubuh dan merupakan kelangsungan hidup adalah hal yang normal.
“Orang yang bisa menangani stres dengan baik, berarti punya self acceptance dengan baik. Ia bisa menerima semua ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya dari fisik, emosional, dan psikologis,” jelasnya.
Cara Tangani
Penting untuk bisa mengidentifikasi penyebab stres, memiliki kesadaran dan berani menghadapi permasalahan yang ada. Agar tidak terbelenggu pada rasa stres dan insecure atas ketidaksempurnaan diri. “Lebih baik fokus pada kapasitas dan potensi yang kita miliki,” imbuhnya.
Alumni Magister Profesi Psikologi UNAIR itu menjelaskan bahwa ada dua tipe cara menangani rasa stres dan insecure. Yaitu problem focus dengan fokus mencari solusi untuk memecahkan masalah yang sedang ia alami. Atau emotional focus, yakni mengatasi stres dengan healing dari masalah tersebut dan menenangkan diri. Seperti memilih untuk tidur atau menonton drama Korea.
Tak lupa, Nurmuliasneny juga membagikan tips agar bisa berdamai dengan rasa stres. Mulai dari memahami bahwa tidak sempurna, penting untuk memiliki self-acceptance, buat ekspektasi yang realistis hingga menerapkan gaya hidup sehat. “Jangan mengkritik diri sendiri terlalu keras, ingatkan diri bahwa stres itu manusiawi,” pungkasnya.
Penulis: Tsaqifa Farhana W
Editor: Yulia Rohmawati