UNAIR NEWS – Kesuksesan Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 telah menjadi sorotan. Salah satu momen yang paling dinantikan adalah malam puncak dan pengumuman pemenang dari berbagai kategori lomba. Tak terkecuali bagi tim Aigenducation yang meraih juara dua setara perak kategori prestasi.
Aigenducation menorehkan prestasi pada kategori presentasi Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) kelas empat. Tim ini beranggota lima mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi). Mereka adalah Keishya Shalisa Julius, Nadhira Halizah Putri, Angela Ahmad Ibadi, Vania Wynnemaida, dan Harum Widya Candra Kirana.
Keishya selaku ketua tim mengucapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Senang dan bahagia banget, saya tidak menyangka berhasil meraih kesempatan yang luar biasa ini. Rasanya seluruh perjuangan terbayarkan dengan perasaan lega bisa membawa medali untuk Universitas Airlangga,” ujar Keishya.
Inovasi dan Gagasan Penelitian
Keishya menuturkan, ia dan tim meneliti tentang generative artificial intelligence dalam pendidikan. Menurutnya, teknologi generative artificial intelligence membawa transformasi yang besar. “Generative AI merupakan teknologi yang sangat berbeda dari yang biasa kita temui. Teknologi ini bisa memunculkan ide yang baru dan dipersonalisasi,” jelas Keishya.
Meskipun membawa transformasi besar di dunia pendidikan, Keishya menjelaskan kehadiran generative AI seperti pisau bermata dua. “Generative AI merupakan teknologi inovatif yang tidak bisa dihindari dan memberikan dampak positif. Akan tetapi, tak dapat dipungkiri penggunaan berlebihan dapat membawa dampak negatif,” imbuhnya.
Motivasi dan Tantangan
Keishya menyampaikan motivasi ia dan tim meneliti tentang generative AI berdasarkan pada fenomena tingginya penggunaan teknologi tersebut seperti Chat GPT. “Meskipun masih tergolong baru, kemudahan yang teknologi tawarkan ini memang banyak. Akan tetapi, ada risiko dari penggunaannya yang tidak bijak. Seperti informasi yang salah atau kurang akurat,” ungkap Keishya.
Lebih lanjut, Keishya bercerita tantangan yang ia dan tim hadapi di PIMNAS ini meliputi pengelolaan data, persiapan presentasi, dan proses penelitian di lapangan. “Semua berhasil kami lalui bersama-sama, sehingga tim kami selalu berproses menjadi lebih baik lagi dan selalu kompak serta saling mendukung,” jelas Keishya.
Keberhasilan dan Harapan
Keishya membeberkan kunci keberhasilan ia dan tim yaitu semangat belajar dan menggali sedalam-dalamnya informasi penting terkait penelitian. “Tidak hanya berfokus pada kemenangan, tetapi juga ingin menghasilkan penelitian yang bisa bermanfaat dan kaya informasi,” kata Keishya.
Ke depan, Keishya berharap generasi yang akan menghadapi revolusi dunia dapat menggunakan dengan bijak dan semakin familiar dengan teknologi generative artificial intelligence. “Harapannya semoga di era pesatnya perkembangan teknologi ini semua orang terutama siswa sekolah dapat memanfaatkan generative AI ke arah yang positif,” tuturnya.
Penulis: Yang Ramadia Nurya Syifa
Editor: Yulia Rohmawati