UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi tuan rumah acara bergengsi The 20th AUN and 9th ASEAN+3 Educational Forum and Young Speakers’ Contest (AUN ED-YSC). Acara yang melibatkan peserta dari Asia Tenggara dan Asia Timur itu bertemakan kolaborasi lintas negara untuk menyelesaikan masalah global di bidang pendidikan, sosial, dan lingkungan. Penutupan dan sesi pemberian penghargaan AUN ED-YSC terlaksana pada Sabtu (26/10/2024) di Mataram Hall, ASEEC Tower, Kampus Dharmawangsa-B UNAIR.Â
Ajang Kolaborasi
Marco Eraño A. Dumale, salah satu delegasi dari University of the Philippines, Filipina menyampaikan pandangannya terkait AUN ED-YSC. Ia bercerita tentang momen berkesan ketika ia merasakan dampak positif dari kolaborasi yang kuat.
Menurutnya, dampak terbesar tercipta saat semua peserta dapat bekerja bersama tanpa ada yang merasa lebih unggul atau lebih rendah dari yang lain. “Kolaborasi adalah kunci. Ketika semua orang merasa setara dan didengar, di situlah kita menciptakan dampak yang paling berarti,” papar Marco.
Pengalaman di forum itu menjadi titik penting bagi Marco untuk mengembangkan keahliannya dalam bekerja sama dan berdiskusi di berbagai konteks internasional. Ke depannya, Marco berencana untuk menerapkan keterampilan konsultatif yang telah ia asah, baik di Filipina maupun dalam pertemuan internasional lainnya. “Pengalaman ini benar-benar membuka wawasan saya. Saya semakin yakin bahwa setiap langkah besar membutuhkan kolaborasi yang lebih luas dan mendalam,” tutupnya.
Pendekatan dan Strategi
Dalam wawancaranya, Marco yang juga menjadi most outstanding delegate itu mengungkapkan bahwa dalam kompetisi ini, bersikap terbuka dan konsultatif menjadi strategi utamanya. Pendekatan itu memperlihatkan komitmen Marco untuk menciptakan dialog inklusif yang memungkinkan semua ide dan pendapat berkembang.
“Menurut saya, cara terbaik untuk menjadi delegasi yang unggul adalah dengan terbuka dan membantu setiap delegasi lainnya untuk bersuara. Menjadi yang terbaik berarti bekerja sama untuk membuat semua suara terdengar,” ungkap Marco.
Ketika berhadapan dengan berbagai diskusi dan negosiasi, Marco memiliki pendekatan unik dalam menyelesaikan masalah. Ia berprinsip bahwa setiap orang harus mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan gagasan dan pengalaman mereka.
“Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah adalah dengan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal. Semua orang harus diberi ruang untuk berbicara dan terlibat dalam pengambilan keputusan,” tambahnya.
Penulis: Adinda Aulia Pratiwi
Editor: Yulia Rohmawati