Universitas Airlangga Official Website

MSIB di Sekolah.mu, Rossy Jadi Pendamping Pengajar hingga Gagas Media Pembelajaran

Rossy Nabila mahasiswa FIB lolos magang di Sekolah.mu melalui MSIB Batch 7 (Foto: Istimewa)
Rossy Nabila mahasiswa FIB lolos magang di Sekolah.mu melalui MSIB Batch 7 (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggaet peluang untuk mengembangkan potensi melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Rossy Nabila Nur Aulia, mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR, memanfaatkan kesempatan ini dengan bergabung di program MSIB Batch 7. Ia diterima di Sekolah.mu, mitra MSIB di bawah naungan PT Semesta Integrasi Digital.

Di Sekolah.mu, mahasiswa yang akrab disapa Rossy itu berposisi sebagai english education learning specialist di salah satu unit bisnis, Living English. Rossy mengungkapkan ketertarikannya terhadap dunia edukasi dan pengajaran telah ada sejak menjadi mahasiswa baru.

Pengalaman sebagai tutor bahasa Inggris lepas (freelance) semakin mendorongnya untuk mengikuti program magang dengan mitra yang memiliki fokus di bidang edukasi, seperti Sekolah.mu. “Aku tertarik pada Sekolah.mu karena kurikulumnya menggunakan Cambridge dan cakupannya sudah luas dengan banyak cabang di Indonesia. Sebelum mendaftar, aku juga riset dulu untuk melihat ulasan dari para peserta magang sebelumnya, dan ternyata semua ulasannya positif,” tuturnya.

Sebagai english education learning specialist, Rossy bertanggung jawab mendampingi learning facilitator (pengajar) serta membantu penyusunan kurikulum pelajaran. Selain itu, ia juga bertugas menginput data. Meliputi konten dan aktivitas pembelajaran ke dalam platform website Sekolah.mu.

Selama menjalani magang, Rossy bertanggung jawab untuk berinovasi bersama tim dalam proyek akhir. Bersama timnya, ia menggagas ide peningkatan media pengajaran dengan memanfaatkan aplikasi augmented reality (AR).

Rossy mengungkapkan bahwa ide ini terinspirasi dari minimnya variasi media pembelajaran di program Living English. “Maksudnya, meskipun gimnya bisa berganti-ganti, nggak ada yang terasa ‘wah’ daripada bimbel (bimbingan belajar, red) lain. Jadi, kami ingin ada sesuatu yang berbeda yang bisa menarik perhatian para orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rossy menjelaskan bahwa aplikasi AR ini akan menghadirkan media pembelajaran yang interaktif secara audio dan visual. Proyek menggunakan aplikasi AR tersebut akan lebih berfokus untuk anak-anak kelas 1 hingga 3 Sekolah Dasar (SD). “Pertimbangannya adalah, AR ini fokus di visual dan audio. Jadi bisa membantu memperkuat kosakata dan pelafalan,” imbuhnya.

Setelah bertugas selama kurang lebih dua bulan, Rossy merasa puas karena ekspektasinya selama magang di Sekolah.mu terpenuhi. “Jadi, sebelumnya Aku sempat khawatir karena nggak bisa memenuhi ekspektasi mereka. Tapi, setelah aku masuk, dari awal aku merasa semua orang menerimaku. Mulai dari learning facilitator bahkan sampai anak-anaknya juga,” ungkapnya. 

Selama magang, tantangan utama yang Rossy hadapi adalah mengajar anak-anak dengan karakter yang berbeda. Selain itu, karakter anak-anak yang bervariasi membuatnya harus lebih fleksibel dalam mengatur strategi pembelajaran. 

“Anak-anak itu berbeda semuanya. Ada yang saat kelas mereka antusias banget, tapi ada juga yang saat kelas tuh biasa saja. Jadi, aku sebagai pendamping pengajar harus memahami karakter masing-masing anak,” ujarnya.

Manajemen waktu juga menjadi tantangan besar bagi Rossy, terutama karena ia masih harus mengikuti kelas di kampus secara daring. Oleh karena itu, ia menyusun daftar prioritas untuk menyelesaikan tugas sesuai tingkat urgensinya.

“Terus aku juga sebisa mungkin memastikan bahwa kegiatanku yang di kampus seperti organisasi dan kepanitian aku tuh udah selesai semua. Terus, aku juga pasti melakukan pertimbangan. Mana yang prioritas paling tinggi dan mana yang butuh terselesaikan lebih cepat. Terus, butuh berapa lama juga untuk mengerjakannya,” pungkasnya.

Penulis: Nadia Azahrah Putri

Editor: Yulia Rohmawati