UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) tunjukkan konsistensinya dalam memperkuat jalinan kerja sama internasional. Kali ini, bersama Western Sydney University (WSU) Australia, UNAIR gelar rapat strategis untuk tingkatkan kolaborasi akademik dan penelitian lebih lanjut.
Pertemuan ini berlangsung pada Rabu (5/11/2024) dan berlokasi di Ruang Kahuripan 301, Lantai 3, Kantor Manajemen Kampus MERR-C UNAIR. Rapat ini merupakan pertemuan lanjutan dari diskusi WSU Australia bersama Rektor Universitas Airlangga, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak CA, beserta jajarannya.
Dalam pertemuan, dari pihak UNAIR hadir Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih M Si. Hadir pula jajaran perwakilan dekan dari berbagai fakultas beserta Deputy Director Airlangga Global Engagement (AGE), Dina Septiani PhD.
Di sisi lain, WSU menghadirkan Pro-Vice Chancellor and Provost Prof Amir Mahmood selaku; Pro-Vice Chancellor International Prof Linda Taylor; Chief Operations Officer WSU Indonesia Augviera Bong beserta jajarannya.
Kolaborasi Community Development
Pertemuan berawal dengan penyampaian sambutan dari kedua belah pihak. Dalam sambutannya, Prof Nyoman memaparkan bahwa UNAIR memiliki program community development berskala internasional. Yakni World University Association of Community Development (WUACD). Ia mengajak WSU untuk bergabung dan bekerja sama. “Kami mempunyai program community development berskala internasional dengan tiga anggotanya berasal dari universitas di Australia juga,” sebut Prof Nyoman.
Melalui WUACD, baik WSU dan UNAIR tak hanya akan memperluas jaringan. Melainkan juga memberikan kesempatan bagi institusi dan mahasiswanya masing-masing untuk memperoleh pengalaman. Terutama untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat internasional melalui pengimplementasian Sustainable Development Goals (SDGs).
Selaku universitas yang menduduki peringkat teratas Impact Ranking, Prof Taylor menyatakan bahwa WSU merupakan institusi yang berprinsip untuk memberikan dampak positif di mana pun mereka berada. Salah satunya dengan konsisten dalam mewujudkan program community engagement dan development. Untuk itu, WUACD menjadi salah satu peluang besar bagi kedua institusi untuk saling berkolaborasi.
Dalam pembahasan lebih lanjut terkait proyek kolaborasi, WSU mengajukan beberapa program terkait joint research guna meningkatkan publikasi dan World University Ranking (WUR) bersama. Selanjutnya, terdapat pula rencana pengadaan simposium dan konferensi internasional gabungan, pelaksanaan student mobility, hingga usulan realisasi joint doctoral degree.
“Hal tersebut merupakan usulan yang menarik. UNAIR selalu mendukung program joint research kolaboratif. Di sini, kolaborasi tak hanya dapat dilakukan antar universitas melainkan juga antar asosiasi,” tutur Prof Nyoman merespons positif ajakan tersebut.
Sementara itu, Prof Mahmood megatakan, meskipun Memorandum of Understanding (MoU) baru tertandatangani pada tahun 2023, kerja sama antara kedua belah pihak telah terjalin sejak lama. “Pada rapat tadi, saya menanyakan apa rahasia pesatnya perkembangan UNAIR kepada rektor dan beliau menjawab kolaborasi,” ungkapnya. Berdasarkan percakapan tersebut, Prof Mahmood menyatakan harapannya untuk dapat mengakrabkan hubungan kedua institusi dengan menggali keunggulan bersama.
Penulis: Zahwa Sabiila Ilman Ramadhani
Editor: Yulia Rohmawati