Universitas Airlangga Official Website

UNAIR Kembangkan Desa Wringinputih sebagai Pusat Eduwisata dan Konservasi Mangrove

Kegiatan Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2024 di Desa Wringinputih (foto: dok istimewa)
Kegiatan Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2024 di Desa Wringinputih (foto: dok istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) melalui program Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2024 berhasil mengembangkan Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. UNAIR megembangkan Desa Wringinputih menjadi kawasan konservasi mangrove sekaligus objek eduwisata dan ekowisata berkelanjutan. Desa ini terletak di Teluk Pangpang, bagian dari Ijen UNESCO Global Geopark, dan mendapat dukungan dari masyarakat, pemerintah desa, Dinas Kebudayaan, dan Pariwisata Banyuwangi.

Dalam program ini, UNAIR menggabungkan keahlian dari berbagai disiplin ilmu, seperti mikrobiologi, ekologi, kesehatan, dan pariwisata. Hasil utama kegitan ini meliputi buku katalog biodiversitas flora dan fauna, papan informasi, serta video promosi wisata Desa Wringinputih. Buku tersebut disusun oleh Fakultas Sains dan Teknologi bersama Himpunan Mahasiswa Biologi dan Pusat Riset Rekayasa Molekul Hayati. Buku ini memuat informasi tentang berbagai spesies yang hidup di kawasan mangrove, seperti tumbuhan, burung, dan invertebrata. Produk ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dan menarik wisatawan melalui aktivitas, seperti birdwatching, pengumpulan kerang, dan pembibitan mangrove.

Acara serah terima hasil ACDH 2024 berlangsung pada Jumat (8/11/2024) di pendopo balai desa. Sekretaris Desa Wringinputih, Budi Santoso, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada UNAIR atas kontribusi program ini. Ia berharap kegiatan semacam ini berkelanjutan dan dapat memperkaya keterampilan serta wawasan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata. Dukungan juga datang dari para pegiat mangrove yang ingin terus berkolaborasi untuk menjaga ekosistem mangrove.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara UNAIR dan Ijen UNESCO Global Geopark (foto: dok istimewa)
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara UNAIR dan Ijen UNESCO Global Geopark (foto: dok istimewa)
Komitmen UNAIR

Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat UNAIR, menyatakan komitmen universitas dalam mendukung pengembangan masyarakat di wilayah terpencil, terluar, dan terdepan, termasuk Wringinputih. UNAIR berencana melanjutkan program ini dengan pelatihan dan promosi yang lebih luas. Termasuk ke komunitas global, seperti World University Association of Community Development (WUACD).

Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Ainur Rofiq, turut menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, program ini berperan penting dalam mendukung pengembangan potensi wisata edukasi dan ekologi di kawasan Ijen Geopark. Ia berharap program serupa dapat berlanjut dengan kegiatan lain, seperti penelitian dan pelatihan masyarakat dalam bidang hospitality.

Pada acara tersebut, juga berlangsung presentasi laporan hasil kegiatan, penyerahan simbolis produk ACDH Banyuwangi 2024, serta penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara UNAIR dan Ijen UNESCO Global Geopark. Perjanjian ini bertujuan untuk mereplikasi program serupa di Biosite dan Geosite yang termasuk dalam Ijen UNESCO Global Geopark di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Upaya ini mendukung konservasi dan pengembangan wisata berkelanjutan, sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 14: Kehidupan di Bawah Air, dan SDG 15: Kehidupan di Daratan.