UNAIR NEWS – Dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa, Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar serangkaian praktik lapang. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu (6/11/2024) hingga Jumat (8/11/24) di tiga tempat sekaligus yaitu Situbondo, Banyuwangi, dan Bali.
Praktikum dilakukan dengan mengunjungi sejumlah instansi yang bergerak dalam budi daya air payau dan laut. Seperti BPBAP (Balai Perikanan Budidaya Air Payau) dan Tambak Milenial Situbondo. Selanjutnya mengunjungi STP (Suri Tani Pemuka) dan PT Dinar Darum Lestari. Kunjungan ke CV Dewata Laut Bali menjadi penutup kegiatan praktik lapang.
Dalam praktikum ini, mahasiswa FPK UNAIR diajak untuk melihat proses pengelolaan budi daya di beberapa instansi dengan komoditas unggulan yang berbeda. Komoditas tersebut antara lain ikan kerapu, udang vaname, bandeng, koral dan juga ikan hias laut.
Pengenalan Lapang
Dalam program praktikum lapang ini, Wakil Dekan I FPK UNAIR Dr Woro Hastuti Satyanti Ir M Si menyampaikan bahwa tujuan dari praktikum lapang ini untuk mengenalkan mahasiswa terhadap keadaan lapang yang akan dihadapi setelah lulus dari kuliah. Selain itu, juga bertujuan mengimplementasikan materi yang diajarkan selama perkuliahan.
“Tujuan praktikum lapang ini mengenalkan mahasiswa bahwa kegiatan akuakultur sangat beragam dari perairan payau sampai laut. Dengan praktikum ini harapannya mahasiswa mampu melihat sektor perikanan memiliki cakupan yang luas. Banyak sekali bidang yang dapat digeluti setelah lulus dan memiliki prospek yang menjanjikan,” ungkapnya.
Branding Mitra Fakultas
Selain sebagai sarana mengenalkan keadaan lapang, praktikum ini sekaligus menjadi ajang branding FPK kepada para mitra di luar kampus. Baik dari pemerintah maupun swasta yang tersebar di berbagai daerah. Harapannya dengan mengunjungi berbagai mitra kerja sebagai tujuan praktikum lapang, FPK dapat menunjukkan kualitas mahasiswanya.
“Kegiatan seperti ini dapat digunakan oleh mitra untuk melihat potensi SDM (Sumber daya manusia, red) di masa depan untuk dunia kerja. Mitra dapat melihat keaktifan mahasiswa selama mengikuti praktikum lapang. Sehingga dari FPK juga dapat menunjukkan branding bahwa mahasiswa kami memiliki kualitas yang baik dan siap bersaing di dunia kerja,” ujarnya.
Pertukaran Teknologi
Dr Woro mengungkapkan, praktikum lapang kali ini harapannya dapat memberikan ide dan pertukaran teknologi yang dapat diaplikasikan dalam pengembangan FPK UNAIR. Sehingga FPK bisa lebih maju dan dapat bersaing dengan fakultas perikanan lainnya.
“Banyak sekali yang bisa kita bawa dan kembangkan di FPK nantinya, salah satunya yaitu proses kultur koral. Mungkin terasa mustahil dengan tidak adanya sumber air laut di dekat FPK. Namun, dengan sistem resirkulasi maka kita dapat menggunakan air yang sama berkali-kali,” ungkapnya.
Dr Woro menyampaikan bahwa dalam praktikum lapang ini harapannya dapat memberikan luaran yang positif bagi mahasiswa maupun civitas academica lainnya. Luaran yang diharapkan antara lain yaitu mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di perkuliahan dan menerima ilmu baru dari lapang.
Penulis: Rifki Sunarsis Ari Adi
Editor: Yulia Rohmawati