Universitas Airlangga Official Website

FIKKIA Gelar Seminar, Ulas Manfaat Aktivitas Fisik bagi Kesehatan

Seorang pria memberikan presentasi kepada sekelompok orang dalam seminar kesehatan FIKKIA
Prof Dr Soetojo dr Sp U(K) Menjelaskan Beser pada Orang Awam (Foto: UKIP FIKKIA)

UNAIR NEWS – Aktivitas fisik merupakan kunci penting kesehatan hidup manusia. Hasil optimal olahraga terlihat setelah beberapa minggu hingga bulan. Aktivitas fisik yang dilakukan secara konsisten dapat memperbaiki faktor fisik maupun psikologis kesehatan. 

Sebagai lembaga pendidikan tinggi berorientasi kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) Banyuwangi menyelenggarakan seminar kesehatan umum. Topik utama kegiatan yang bertempat di Aula Kampus Mojo FIKKIA itu yakni Aktivitas Fisik dan Manfaatnya bagi Kesehatan. Hadir dalam seminar, Prof Dr Soetojo dr SpU(K), Muhammad Surya Negara dr SpU, dan  Sulistyowati dr SpOG sebagai pemateri utama.

Prof Dr Soetojo dr SpU(K) mengatakan kegagalan menahan buang air kecil (beser) masih menjadi masalah bagi orang awam. Aktivitas gerak yang minim memengaruhi fungsi otot panggul yang mendukung kandung kemih. Ketika otot melemah, kontrol terhadap kandung kemih bisa menurun yang mengakibatkan beser. 

Sementara itu, gaya hidup yang pasif  juga bisa memperlambat sirkulasi darah dan metabolisme tubuh yang berkontribusi pada gangguan fungsi saluran kemih. Untuk mengontrol beser, kata Prof Soetojo, bisa dilakukan dengan melatih otot dasar panggul menggunakan senam kegel.

 Sekelompok empat orang berdiri di depan panggung, memegang sertifikat dari seminar kesehatan FIKKIA
Pemateri Seminar Umum Kesehatan FIKKIA (Foto: UKIP FIKKIA)

Ia juga menyarankan untuk menghindari makanan atau minuman yang dapat memicu beser. Pada kondisi kasus yang berat, pasien dapat melakukan perlakuan perawatan mandiri dengan biofeedback dan bladder training. “Pilihan terapi jangka panjang dalam kasus berat adalah intervensi bedah,” katanya dalam acara yang berlangsung Sabtu (30/11/2024) tersebut.

Gangguan Ereksi

Pemateri selanjutnya, Muhammad Surya Negara dr SpU mengulas lebih dalam soal ereksi. Ia menyebut faktor medis akibat perilaku hidup tidak sehat dapat menjadi akibat gangguan ereksi. Gangguan kardiovaskuler mengganggu fungsi motorik maupun sensorik. Seperti yang terjadi pada pasien hipertensi maupun penyakit saraf seperti stroke.

“Untuk penyebab akurat, pasien harus melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG maupun tes intravena dengan injeksi obat dalam korpus kavernosum. Juga tes vaskuler dan pemeriksaan saraf,” sebut dosen Kedokteran FIKKIA itu. 

Gerak Aktif 

Kesehatan organ reproduksi perempuan juga menjadi salah satu ulasan dalam seminar. Dosen Obgyn FIKKIA, Sulistyowati dr SpOG mengungkapkan, bagi perempuan muda gangguan nyeri haid bisa mengganggu berbagai aktivitas harian. Hal tersebut terjadi akibat Sindrom Pramenstruasi (PMS) dapat berlangsung selama lima hari sebelum menstruasi. 

Namun, perempuan juga perlu memperhatikan konsumsi makanan selama periode tersebut. Pola makan sehat perlu terjaga untuk memastikan berat badan tetap terkontrol. Sebab, kondisi obesitas bisa mengakibatkan gangguan reproduksi berupa PCOS, infertilitas, diabetes, perdarahan uterus abnormal, hingga memicu kanker endometrium. “Aktivitas fisik yang dilakukan seperti resistance training dan aerobik untuk manajemen konservatif,” ungkapnya.

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor:  Yulia Rohmawati