UNAIR NEWS – Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Rumah Sakit UNAIR berkolaborasi dengan Universiti Sains Malaysia (USM) mengadakan pengabdian masyarakat (pengmas) internasional. Kegiatan tersebut bertempat di Lantai 8, Aula Dharmawangsa, RS UNAIR Kampus MERR-C pada Rabu (11/12/2024). Pengmas internasional ini berfokus pada penguatan mental remaja pengidap talasemia.
Sebanyak 20 peserta yang terdiri dari orang tua dan anak hadir dan berinteraksi aktif dalam kegiatan tersebut. “Alhamdulillah, ini kali kedua kolaborasi internasional Patologi Klinik UNAIR dengan USM yang melibatkan mahasiswa PPDS Transfusion Medicine USM. Bedanya tahun ini kita menggandeng RS UNAIR. Kali ini kita akan memberikan materi berupa penguatan mental dengan tujuan membentuk sikap optimis melalui aktivitas edukatif dan interaktif bagi remaja,” terang Ketua Departemen Patologi Klinik FK UNAIR Yetti Hernaningsih dr SpPK Subsp H K(K) dalam sambutannya.
Sejalan dengan dr Yetti, Diah Puspita Rini dr SpPK selaku ketua pelaksana menjelaskan tujuan kegiatan. Yakni meyakinkan anak pengidap talasemia agar tetap optimis dalam mengejar prestasi. “Adik-adik dengan talasemia pada usia remaja terutama, itu galau tentang masa depannya. Mereka utarakan itu ke perawat waktu menjalani transfusi. Dari situ kita mempunyai ide melakukan pengmas dengan tema Kami Remaja Talasemia, Kami Berdaya, Kami Tangguh Menggapai Cita-Cita,” papar dr Diah.
One Day Care Thalassemia Center RS UNAIR
Salah satu agenda utama pada pengmas kali ini adalah mengenalkan layanan One Day Care (ODC) Thalassemia Center RS UNAIR. ODC ini berperan dalam meningkatkan efisiensi pelayanan. Beberapa tujuan ODC antara lain memberikan layanan kesehatan cepat dan efisien, mengurangi beban rawat inap, serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Thalassemia Center ini bertempat di Lantai 4, RS UNAIR.
Untuk mencoba layanan ini, pasien hanya perlu melakukan registrasi. Setelah itu, pasien akan menjalani pemeriksaan awal yang diikuti dengan tindakan medis sesuai kebutuhan. Setelah tindakan selesai, dilakukan pemantauan pascatindakan sebelum pasien diizinkan pulang pada hari yang sama.
Adanya layanan ODC ini merupakan solusi bagi pasien talasemia untuk mendapatkan perawatan yang efektif dan efisien. Tentunya, tanpa perlu menghabiskan banyak waktu di rumah sakit.
Sharing Session
Setelah pemaparan materi terkait layanan ODC, kegiatan dilanjutkan dengan focus group discussion (FGD). FGD terbagi menjadi kelompok orangtua dan anak-anak. Sesi orang tua melibatkan staf dan PPDS Patologi Klinik RS UNAIR dan Resident USM. Sementara sesi anak-anak dilakukan bersama Eldatia Utari Putri MPsi selaku psikolog klinis.
“Di sesi FGD ini, orang tua penderita talasemia bisa saling sharing dengan dokter transfusion medicine dari Malaysia tentang manfaat, risiko transfusi dan pengelolaan jika terjadi efek samping. Sedangkan, untuk anak-anak dengan talasemia ada sesi interaktif dan bimbingan dari psikolog klinis,” tutup dr Diah dalam wawancaranya dengan pihak UNAIR NEWS.
Penulis: Anggun Latifatunisa
Editor: Yulia Rohmawati