UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka kembali raih prestasi dalam ajang Pramuka se-Jawa Timur. Kali ini, Pramuka Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil membawa pulang piala juara dua dalam kategori produk pendukung lingkungan. Penyelenggara perlombaan ini adalah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Kwartir Daerah Jawa Timur. Acara berlangsung di Capital Hotel Surabaya selama 2 hari, yakni Senin dan Selasa (9-10/12/2024).
Abiyya Taufiqatul, salah seorang anggota pramuka yang menjadi peserta lomba menyampaikan bahwa perlombaan ini memerlukan dua orang mahasiswa dan satu pembina dari UKM Pramuka. Menurutnya perlombaan ini menjadi sebuah kesempatan yang tidak terduga dan cukup mendadak. “Sebuah kesempatan tak terduga bagi saya, karena lomba ini secara mendadak dengan persiapan kurang dari satu minggu,” ujarnya.
Kemenangan Dari Lebih 100 Peserta
Abiyya menambahkan bahwa dalam lomba ini terdapat lebih dari 100 peserta. Oleh karena itu, ia sangat bersyukur karena berhasil meraih kemenangan. “Alhamdulillah kami dari kurang lebih 114 peserta dari 36 kwartir cabang yang ada di Jawa Timur mendapatkan juara 2 kategori Produk Pendukung Lingkungan,”ungkapnya.
Anggota dari UKM Pramuka tersebut juga menuturkan bahwa dengan produk inovasinya adalah pupuk organik granul dengan coating kitosan dari limbah kulit udang. Ia mengatakan bahwa produk yang timnya berikan memiliki keunikan tersendiri jika membandingkan dengan produk lainnya. Keunikan itu yang membuat para dewan juri terkesan.
“Produk ini merupakan salah satu produk yang memiliki keunikan tersendiri berbanding dengan produk-produk pendukung lingkungan lainnya yang lebih fokus kepada pupuk kompos. Pupuk kami mengandung lapisan partikel nano kitosan yang berfungsi untuk mengikat urea lebih lama, agar memaksimalkan fungsi penyerapannya terhadap tanaman,” jelasnya.
Revisi Dalam Waktu Singkat
Dalam kesempatan itu Abiyya juga menambahkan bahwa hal yang menjadi sebuah tantangan dalam penyelesaian produk ini adalah waktu. Menurutnya waktu yang timnya miliki untuk melakukan penyelesaian revisi dari proposal cukup singkat. Hal tersebut juga belum termasuk pencetakan hardfile ketika perlombaan sedang berlangsung.
“Tantangannya adalah jangka waktu untuk mengumpulkan revisi proposal setelah technical meeting. Dengan waktu kurang lebih satu hari, kami harus dapat mengumpulkan revisi dan hardfile ketika hari perlombaan sebanyak tiga copy,” terangnya.
Penulis : Ahmad Hanif Musthafa
Editor : Edwin Fatahuddin