UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) telah memiliki nahkoda baru yang siap mengarungi satu tahun kepengurusan periode 2025. Melalui Pemilihan Raya (Pemira), Adhichandra Dhaniswara dan Yoga Ananda Tanumijoyo resmi menjabat sebagai Presiden serta Wakil Presiden BEM FF UNAIR 2025. Langkah beserta harapan baru keduanya tersirat dalam nama kabinet yang mereka usung, yaitu Sahakara.
Sahakara berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti ‘kolaborasi’. Dengan hadirnya nama baru BEM FF 2025, Adhichandra ingin Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi (FF) berperan dalam inisiasi program kolaborasi yang memberi dampak positif bagi masyarakat luas.
“Bersama dengan nama sahakara yang berarti kolaborasi, kami berharap kabinet ini dapat menjadikan kerja sama sebagai fondasi utama untuk memajukan inovasi farmasi, meningkatkan pelayanan kesehatan, dan menciptakan generasi farmasis yang kolaboratif serta berintegritas,” tuturnya melalui wawancara pada Senin (30/12/2024).
Meningkatkan Kerja Sama
Dalam satu tahun kepengurusan, Adhichandra dan Yoga membawa beberapa misi untuk mewujudkan peran BEM dalam meningkatkan kualitas Fakultas Farmasi (FF) UNAIR. Salah satunya adalah untuk menjalin lebih banyak kerja sama dengan pihak internal maupun eksternal UNAIR.
Misi ini bertujuan untuk meningkatkan citra baik Fakultas Farmasi (FF) UNAIR di kancah nasional hingga internasional. “Secara lebih lagi kami ingin meningkatkan keaktifan serta kegiatan kolaborasi yang konkrit. Juga mengembangkan potensi yang sudah ada, seperti IPSF dan ISMAFARSI,” ungkapnya.
Kontribusi Program Kerja
Setelah mengevaluasi program kerja pada kepengurusan BEM FF periode 2024, Adhichandra mengusung tiga proker unggulan yang menurutnya relevan dengan mahasiswa Fakultas Farmasi (FF). Pertama, donor darah, program ini merupakan bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mendorong kesadaran sosial mahasiswa. Kedua, Career Fair sebagai tempat untuk mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) belajar mengenai profesi apoteker.
Terakhir, Adhichandra akan mebentuk tim khusus yang dapat melindungi korban-korban kekerasan seksual seperti SATGAS PPKS. “Walaupun UNAIR sendiri memiliki SATGAS PPKS yang sudah berjalan, tetapi proker ini tetap penting untuk dilaksanakan di fakultas kami. Hal ini bertujuan untuk menjaring secara detail dan melindungi korban kekerasan seksual yang dialami oleh mahasiswa,” ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Farmasi angkatan 2022 itu menambahkan akan terus mengoptimalkan program kerja sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan masyarakat luas. Tujuannya untuk menjadikan BEM FF UNAIR sebagai wadah utama yang mampu menaungi kebutuhan mahasiswa serta memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
Penulis: Selly Imeldha
Editor: Edwin Fatahuddin