Universitas Airlangga Official Website

KKN-BBK UNAIR Kenalkan Alat Monitoring Tanaman Berbasis IoT ke Masyarakat 

Kelompok KKN BBK 5 Masangan, Gresik saat melakukan demonstrasi alat bersama warga (Foto: Istimewa)
Kelompok KKN BBK 5 Masangan, Gresik saat melakukan demonstrasi alat bersama warga (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar tri dharma perguruan tinggi yang wajib sivitas akademika lakukan. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) menjadi implementasi dari Universitas Airlangga (UNAIR) dalam mewujudkan hal tersebut. Dalam hal ini, kelompok KKN BBK 5 yang berlokasi di Masangan Gresik menggelar program unggulan berupa workshop pada Jumat (10/1/2025). Workshop ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait alat penyemprotan otomatis dan monitoring tanaman berbasis Internet of Thing (IoT).

Zayd Zihni Zaidan, mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (TRKB) angkatan 2022, mengatakan soal banyaknya warga yang berprofesi menjadi petani sehingga mendorong lahirnya ide program kerja ini. “Kami dari BBK 5 Masangan berinisiatif untuk masuk membantu masyarakat dalam modernisasi pertanian dan perkebunan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT),” ungkap Zayd. 

Zayd menjelaskan bahwa alat yang mahasiswa perkenalkan kepada warga memanfaatkan sensor kelembapan dan aktuator solenoid valve untuk buka tutup aliran air. Nantinya sensor kelembapan akan mendeteksi tingkat kelembapan tanah lalu mengirimkan datanya ke handphone dengan aplikasi Blynk melalui konektivitas WiFi. Jika tanah masuk kedalam kategori kering, maka aliran air melalui solenoid valve akan terbuka dan menyirami tanaman dengan sambungan akhir berupa mist sprayer

“Dengan teknologi ini, petani dapat monitoring tanaman dari jarak jauh dan melakukan penyiraman secara otomatis berdasarkan data kelembapan. Purwarupa (prototype) yang dibuat juga memungkinkan untuk dilakukan beberapa modifikasi penambahan, seperti kamera, sensor tambahan, dan pompa tambahan,” paparnya. 

Warga yang terdiri dari perangkat desa, petani, pemuda karang taruna, hingga masyarakat yang hobi berkebun memiliki antusias tinggi dengan alat yang mahasiswa perkenalkan. Beberapa bahkan banyak memberi usulan, seperti menggunakan solar panel sebagai sumber dayanya. 

Lewat program kerja ini, Zayd mengungkapkan harapannya agar warga dapat memproduksi alat ini secara mandiri. Lebih lanjut, ia juga berharap agar warga turut dapat mengembangkan alat ini dengan fungsionalitas yang lebih tinggi. Hal ini guna meningkatkan produktivitas warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. 

Penulis: Afifah Alfina

Editor: Edwin Fatahuddin