UNAIR NEWS – Mahasiswa KKN-BBK Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan program kerja kolaboratif TANITROPIC X BUDIKDAMBER pada Rabu(15/1/2024).  Program kerja yang terlaksana di Balai Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan tersebut menghadirkan sejumlah tokoh. Di antaranya Kepala Desa Sendangrejo, Bumdes, perangkat desa, warga setempat, serta pemuda karang taruna dari delapan dusun di Desa Sendangrejo, yaitu Blawi, Sawen, Jedung, Bujel, Tapas, Guman, Cancing, dan Balong.
Kelompok KKN-BBK 5 Universitas Airlangga yang bertugas di Desa Sendangrejo terdiri dari sepuluh mahasiswa dari berbagai fakultas. Antara lain Ega Dwi Ramadhani (FEB), Syafilla Andhini (FEB), Hendrista Putri Derera Anandya (FEB), Amelia Riski Merdiana (FISIP), Haidar Yamanto Lahay (FST), Muhammad Sholaahuddin Al Fatih (FST), Alvina Yustiyaningrum (FIB), Syaharani Destia Winandra (FPK), Vincentia Laura Marshanda (FTMM), dan Elzandi Irfan Zikra (FTMM).
Program TANITROPIC
Program TANITROPIC merupakan penyuluhan tentang penanaman hidroponik dengan demonstrasi contoh hidroponik jadi yang sudah siap. Sosialisasi ini tersampaikan oleh Vincentia Laura Marshanda, mahasiswa FTMM. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang metode bertani modern menggunakan sistem hidroponik. Penggunaan teknik ini, masyarakat harapannya mampu memanfaatkan lahan sempit untuk menanam sayuran yang bernilai ekonomi tinggi.
Materi sosialisasi meliputi perencanaanruang, media tanam, jenis sistem yang digunakan dan sumber daya yang menjadi kebutuhan. Selain itu, penjelasan terkait rumus dan aturan pemberian nutrisi pada bibit tanaman yang digunakan. Tak hanya penjelasan teknis terkait perawatan tanaman, masyarakat juga mendapatkan edukasi terkait pemanfaatan hasil dari pertanian hidroponik tersebut. Seperti pengolahan untuk bahan pangan dan penjualan hasil tanam hidroponik yang lebih mahal di pasaran.
Program BUDIKDAMBER
Program BUDIKDAMBER adalah program pembudidayaan ikan lele dalam ember yang disampaikan oleh Muhammad Sholaahuddin Al Fatih FST. Rancangan program ini bertujuan untuk memberikan solusi sederhana dan efektif bagi keluarga di Desa Sendangrejo. Materi sosialisasi meliputi panduan praktis ini menjelaskan cara memelihara ikan lele secara mandiri di rumah menggunakan barang bekas. Seperti ember, drum atau galon, yang di mana, hasil panen dari budi daya mandiri tersebut akan berguna sebagai sumber protein tambahan bagi keluarga sekaligus mendukung ketahanan pangan lokal.
Tidak hanya penjelasan teknis terkait perawatan ikan lele, masyarakat juga mendapatkan edukasi terkait pemanfaatan hasil dari budidaya mandiri tersebut. Seperti pengolahan untuk bahan pangan dan penjualan hasil panen yang menguntungkan, karena modal usaha yang lebih murah.
Tujuan dari kolaborasi kedua program ini adalah untuk memaksimalkan potensi sumber daya lokal dengan mengintegrasikan teknologi sederhana yang mudah diterapkan oleh warga Desa Sendangrejo. Pada budi daya Lele mampu memberikan peluang bagi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi dan sebagai sumber protein berkualitas tinggi. Selain itu, budi daya lele relatif mudah pengelolaannya dengan biaya operasional cukup terjangkau.
Peningkatan Pendapatan
Melalui pemasaran yang tepat dapat berkontribusi dalam peningkatan pendapatan bagi pemuda desa maupun pengusaha mikrodesa. Sementara pada budi daya hidroponik mampu memberikan manfaat baik dari segi pemenuhan kebutuhan kebutuhan pangan maupun pengembangan ekonomi lokal. Metode pertanian ini memungkinkan masyarakat dalam menanam sayur secara efisien dengan memanfaatkan lahan sempit. Serta, memberikan peluang dalam membangun usaha yang berkelanjutan.

Sebagai bagian dari kontribusi nyata, Kelompok KKN-BBK 5 UNAIR menyerahkan dua unit paket hidroponik dan dua unit paket budi daya lele kepada Desa Sendangrejo. Bantuan ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sendangrejo dan Karang Taruna Desa Sendangrejo, dengan harapan dapat menjadi modal awal pengembangan lebih lanjut. Tidak hanya diserahkan ke desa untuk dikelola, kelompok KKN-BBK 5 juga melakukan controlling setiap minggu untuk membantu pengelolaan selama periode KKN-BBK 5 hingga penarikan yang akan dilakukan sekitar bulan februari. Controlling akan terus dilakukan sampai pengelola sudah bisa melakukan pembudidayaan hidroponik dan juga ikan lele secara mandiri.
Melalui program TANITROPIC dan BUDIKDAMBER, kelompok KKN-BBK 5 UNAIR berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Sendangrejo. Melalui sinergi antara inovasi, teknologi dan kearifan lokal, menjadikan langkah kecil dalam menginspirasi dan mendorong ketahanan pangan berkelanjutan di masyarakat. Dengan demikian, harapannya langkah ini dapat membawa manfaat yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat, sekaligus menjadi inspirasi untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Penulis: Kelompok KKN-BBK 5 Desa Sendangrejo, Ngimbang, Lamongan
Editor: Yulia Rohmawati