UNAIR NEWS – Desa Padusan, yang terletak di wilayah yang kaya akan potensi wisata, memiliki masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani, fasilitator tempat wisata, dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam rangka mendukung pengembangan usaha di desa ini, mahasiswa Program Belajar Bersama Komunitas (BBK) ke-5 Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan kegiatan sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan branding media sosial pada Sabtu (18/01/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh 15 pelaku usaha lokal. Sebagian besar pelaku usaha bergerak di bidang usaha makanan ringan.
CreAction: Peningkatan Pengetahuan melalui Demonstrasi Langsung
Program kerja sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan branding media sosial bernama CreAction ini memberikan edukasi secara lebih mendalam terkait HKI dan strategi branding di media sosial. Setelah sesi pemaparan materi, tim mahasiswa BBK 5 UNAIR melaksanakan demonstrasi pendaftaran WhatsApp Business dan ShopeeFood secara real-time yang melibatkan peserta pelaku usaha Desa Padusan.

Langkah-langkah meliputi proses pengunduhan aplikasi hingga aktivasi akun yang siap digunakan. Peserta mendapatkan kesempatan untuk bertanya secara langsung selama sesi demonstrasi berlangsung, memastikan pemahaman mereka terhadap proses tersebut.
Antusiasme Peserta: Dokumentasi dan Interaksi
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para pelaku usaha. Peserta terlihat antusias dalam mengikuti sesi sosialisasi dan demonstrasi. Beberapa peserta aktif mengajukan pertanyaan terkait elemen-elemen branding dan jenis branding yang sesuai untuk bisnis mereka. Bagi peserta yang tidak sempat mengikuti demonstrasi secara langsung, dokumentasi proses pendaftaran turut tersedia agar mereka dapat mempraktikkannya sendiri di kemudian hari.
Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, mahasiswa BBK 5 UNAIR memberikan kontak pribadi yang dapat dihubungi kapan saja untuk membantu pelaku usaha dalam pendaftaran akun bisnis atau memahami materi HKI dan branding lebih lanjut. Pendekatan ini mendapatkan sambutan hangat dari peserta sebagai solusi praktis yang mampu memudahkan mereka.
Meningkatkan Pemahaman Pelaku Usaha
Untuk mengukur efektivitas program ini, peserta wajib mengikuti pre-test sebelum kegiatan mulai dan post-test setelah kegiatan selesai. Kedua tes ini terdiri dari empat soal pilihan ganda dan satu soal esai yang dirancang untuk mengevaluasi pemahaman peserta. Terkait HKI, branding media Sosial, serta relevansinya dengan usaha mereka masing-masing.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pemahaman peserta. Rata-rata nilai pre-test sebesar 53 meningkat menjadi 80 pada post-test atau meningkat hingga 51% dari rata-rata nilai pre-test. Salah satu peserta, Sri Wahyuni, menyatakan ketertarikannya dengan pembahasan elemen branding. Bahkan meminta penjelasan lebih mendalam mengenai strategi branding yang paling sesuai untuk usahanya. Hal ini menunjukkan keberhasilan program CreAction dalam memberikan pemahaman yang aplikatif bagi para pelaku usaha.
Harapan untuk Masa Depan UMKM Desa Padusan
Melalui program CreAction, mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga tidak hanya memberikan wawasan baru terkait HKI dan branding, tetapi juga membangun kepercayaan diri para pelaku usaha dalam memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bisnis mereka. Dengan pengetahuan dan keterampilan baru, harapannya para pelaku usaha Desa Padusan dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha mereka di era digital. Kegiatan seperti ini menjadi langkah awal yang penting dalam memperkuat perekonomian lokal melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat.
Penulis: Mahasiswa KKN BBK 5 Desa Padusan