UNAIR NEWS – Meningkatkan kesadaran lingkungan, khususnya dalam hal penggunaan air bersih, sangat penting untuk kesejahteraan anak-anak. Air bersih adalah salah satu faktor utama yang mendukung kesehatan tubuh anak-anak. Mereka lebih rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh air kotor, seperti diare, kolera, atau tifus. Dengan menjaga sumber air tetap bersih, kita melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat memengaruhi perkembangan fisik mereka.
Mengajarkan anak-anak pentingnya menjaga penggunaan air bersih mengajarkan mereka nilai keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap bumi. Mereka akan belajar bagaimana melestarikan sumber daya alam, seperti air, dan memahami betapa pentingnya penggunaan air yang bijak untuk masa depan mereka dan generasi yang akan datang.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kualitas air bersih, mahasiswa KKN-BBK 5 Universitas Airlangga (UNAIR) di Desa Cepokolimo mengadakan program edukatif bertajuk BERSERI (Bersama Cepokolimo Peduli Lingkungan Asri). Kegiatan ini berlangsung sukses di MI (Madrasah Ibtidaiyah) Miftahul Ulum Desa Cepokolimo dan diikuti oleh 35 siswa dari kelas 5 dan 6, dengan bimbingan langsung dari para mahasiswa KKN.
Program yang terlaksana pada Sabtu (18/1/2025) ini memiliki dua agenda utama, yaitu sosialisasi dan praktik langsung. Dalam sesi pertama, siswa diperkenalkan dengan materi mengenai pentingnya air bersih dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari melalui media visual dan presentasi interaktif. Agenda kedua yakni praktik pembuatan filter air sederhana menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah. Seperti pasir, batu, arang aktif, kapas, dan botol bekas.
Bangun Kesadaran Siswa
Selama sesi sosialisasi, para mahasiswa KKN menjelaskan secara visual bagaimana air bersih sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga memberikan wawasan tentang konsep filtrasi air sederhana sebagai solusi pemanfaatan bahan alami untuk mengolah air menjadi lebih bersih. Dengan pendekatan yang kreatif dan interaktif, siswa tampak antusias mengikuti setiap penjelasan.
Salah satu mahasiswa yang menjadi penanggungjawab kegiatan, Noka Al Jazera, mengatakan bahwa program ini memberikan pengalaman langsung kepada siswa agar mereka tidak hanya memahami teori. Tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. “Kami ingin siswa-siswa ini memiliki kesadaran bahwa mereka juga bisa berkontribusi menjaga lingkungan dengan cara yang sederhana. Seperti memanfaatkan bahan di sekitar mereka untuk membuat filter air,” ujarnya.
Praktik Langsung yang Inspiratif
Bagian yang paling menarik dari program ini adalah praktik langsung pembuatan filter air sederhana. Dengan panduan dari mahasiswa KKN, para siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk membuat filter menggunakan botol bekas sebagai wadah utama. Siswa diajarkan cara menyusun bahan-bahan seperti batu, pasir, arang aktif, dan kapas untuk menyaring air kotor menjadi air yang lebih jernih.

Seorang siswi kelas 6, Okta, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini. “Saya jadi tahu bagaimana caranya membersihkan air yang kotor. Ternyata mudah dan bisa kita lakukan di rumah,” katanya dengan semangat.
Praktik ini tidak hanya memberikan pemahaman teknis, tetapi juga mendorong siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan mereka, khususnya dalam mengelola sumber daya air secara bijak. Selain itu, siswa berkesempatan untuk mendiskusikan bagaimana teknik ini bisa mereka terapkan di rumah masing-masing atau di lingkungan sekitar mereka.
Evaluasi dan Kesuksesan Program
Indikator keberhasilan program BERSERI terlihat dari antusiasme dan pemahaman siswa terhadap materi yang mereka dapatkan. Sebanyak 35 siswa berhasil mengikuti semua kegiatan dengan baik dan menunjukkan peningkatan pemahaman terkait pentingnya air bersih. Selain itu, hasil filter air dari praktik ini menunjukkan efektivitas teknik sederhana yang diajarkan.
Guru kelas 6 MI Miftahul Ulum, Ayu, memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN-BBK 5 UNAIR atas pelaksanaan kegiatan ini. “Program seperti ini sangat bermanfaat bagi siswa kami, terutama dalam memberikan mereka wawasan dan keterampilan baru. Kami berharap kegiatan serupa dapat terlaksana secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Program BERSERI sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin ke-6 tentang Clean Water and Sanitation dan poin ke-12 tentang Responsible Consumption and Production. Dengan mengajarkan cara membuat filter air sederhana, program ini mendorong siswa untuk menjaga kebersihan air sekaligus memanfaatkan barang bekas secara kreatif.
Program BERSERI inisiasi mahasiswa KKN-BBK 5 UNAIR di Desa Cepokolimo ini membuktikan bahwa edukasi lingkungan dapat berjalan dengan cara yang menyenangkan dan aplikatif. Dengan mengajarkan siswa untuk memahami pentingnya air bersih dan cara memfiltrasinya, kegiatan ini berhasil mencetak generasi muda yang lebih peduli terhadap lingkungan. Semoga program serupa dapat terus berjalan di masa depan untuk menciptakan lingkungan yang lebih asri dan sehat.
Penulis: Tim KKN-BBK 5 Universitas Airlangga (UNAIR) Desa Cepokolimo
Editor: Yulia Rohmawati