Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa BBK Atasi Masalah Gizi Balita melalui Olahan Brownies Bandeng

Mahasiswa KKN BBK-5 gelar pelatihan pembuatan brownies berbahan dasar ikan bandeng bagi kader Posyandu Desa Sidodowo pada Kamis (23/1/2024) (Foto: Dok Panitia)
Mahasiswa KKN BBK-5 gelar pelatihan pembuatan brownies berbahan dasar ikan bandeng bagi kader Posyandu Desa Sidodowo pada Kamis (23/1/2024) (Foto: Dok Panitia)

UNAIR NEWS – Stunting pada balita masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia. Salah satu upaya pencegahan stunting yaitu pemenuhan gizi balita melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) acapkali menghadapi tantangan. Khususnya dalam menciptakan variasi makanan bergizi yang balita sukai. Tak terkecuali di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan. Kondisi itu memantik mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga (UNAIR) untuk mengatasi masalah tersebut dengan inovasi brownies bandeng.

Mega Permata Permadany, penanggung jawab program, mengatakan bahwa ia dan timnya menggagas inovasi pemanfaatan bahan pangan lokal ikan bandeng sebagai bahan dasar Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang sehat dan kaya nutrisi bagi balita. Inovasi itu terwujud dalam gelaran bertajuk Sido Kreasi yang berisi kegiatan pelatihan pembuatan brownies berbahan dasar ikan bandeng bagi kader Posyandu Desa Sidodowo pada Kamis (23/1/2024).

Mahasiswa KKN BBK-5 gelar pelatihan pembuatan brownies berbahan dasar ikan bandeng bagi kader Posyandu Desa Sidodowo pada Kamis (23/1/2024). 
(Foto: Dok Panitia)
Mahasiswa KKN BBK-5 gelar pelatihan pembuatan brownies berbahan dasar ikan bandeng bagi kader Posyandu Desa Sidodowo pada Kamis (23/1/2024).
(Foto: Dok Panitia)

“Kami ingin menghadirkan alternatif makanan tambahan yang bergizi. Tak hanya itu, alternatif PMT ini menarik bagi balita, terutama yang kurang menyukai ikan dalam bentuk biasa. Brownies ini kaya akan protein, omega-3, dan vitamin D, yang sangat penting untuk pertumbuhan balita, ” ujar Mega.

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) itu menambahkan bahwa selain menyajikan alternatif makanan tambahan yang bergizi dan menarik, pelatihan ini juga dapat memberikan peluang usaha bagi kader Posyandu untuk memproduksi dan memasarkan brownies berbahan dasar bandeng.

Mengawali pelatihan, terdapat sesi demonstrasi pembuatan brownies bandeng diikuti dengan praktik bersama peserta. Kegiatan berlanjut dengan sesi penyampaian edukasi kesehatan terkait kandungan gizi ikan bandeng serta manfaatnya sebagai upaya pencegahan stunting.

Produk brownies brownies berbahan dasar ikan bandeng dalam gelaran “Sido Kreasi”  pada Kamis (23/1/2024). (Foto: Dok Panitia)
Produk brownies berbahan dasar ikan bandeng dalam gelaran “Sido Kreasi” pada Kamis (23/1/2024). (Foto: Dok Panitia)

Mega mengungkapkan antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan menjadi salah satu momen berkesan baginya. Mega dan timnya berharap pelatihan ini dapat mendorong kreativitas kader Posyandu Desa Sidodowo dalam mengolah bahan makanan lokal menjadi produk yang bernilai. 

“Harapannya program ini dapat menjadi model bagi kegiatan serupa di desa lain sekaligus mendukung program nasional pencegahan stunting. Mengingat brownies bandeng berpotensi menjadi upaya alternatif yang efektif untuk meningkatkan asupan gizi balita. Selain itu, kami ingin kader Posyandu Desa Sidodowo terus terinspirasi dan berinovasi dalam menciptakan PMT yang bergizi,” pungkas Mega.

Penulis: Raissyah Fatika

Editor: Yulia Rohmawati