Universitas Airlangga Official Website

Dosen dan Mahasiswa BBK Olah Bahan Pakan Sapi Potong di Desa Slaharwotan, Lamongan

Dosen serta mahasiswa BBK UNAIR saat melaksanakan kegiatan olah bahan pakan sapi potong di Lamongan (Foto: Istimewa)
Dosen serta mahasiswa BBK UNAIR saat melaksanakan kegiatan olah bahan pakan sapi potong di Lamongan (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Desa Slaharwotan, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, telah menjadi salah satu desa unggulan dalam bidang peternakan. Terutama peternakan sapi potong. Dengan populasi mencapai 800 ekor sapi potong, desa ini memanfaatkan integrasi antara pertanian dan peternakan melalui pengolahan limbah pertanian, seperti tebon jagung, menjadi pakan ternak. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pakan sekaligus mendukung keberlanjutan ekonomi peternak.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) dengan tim pelaksana kegiatan yang diketuai oleh Dr Emy Koestanti Sabdoningrum drh MKes. Dengan anggota Prof M Anam Al Arief drh. MP, Prof Dr Widya Paramita L drh MP, Prof Dr Sri Hidanah Ir MP, Prof Dr Sunaryo Hadi Warsito drh MP, Prof Dr Lilik Maslachah drh MKes, Lita Rahma Yustinasari drh M Si PhD, Dr Rochmah Kurnijasanti drh MSi, Dr Tjuk Imam Restiadi drh MSi, Dr Kadek Rachmawati drh MSi dan mahasiswa KKN BBK 5.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberdayakan peternak melalui pelatihan teknologi pengolahan pakan hijauan, dengan pembuatan silase dan pakan fermentasi. Teknologi ini memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengolah bahan pakan lokal. Termasuk rumput Pakcong dan dedak padi, untuk menghasilkan pakan bernilai gizi tinggi yang dapat tersimpan dalam jangka waktu lama. Sedangkan sebagai pembicara adalah Prof M Anam Al Arief drh MP yang menyampaikan materi tentang silase dan Prof Dr Widya Paramita L drh MP memberikan materi tentang pakan fermentasi.

Melalui metode penyuluhan dan praktik langsung, para peserta pelatihan, yang terdiri dari peternak dan mahasiswa, bersama-sama memahami langkah-langkah pembuatan pakan. Teknik ini harapannya mampu meningkatkan efisiensi pemberian pakan, terutama pada musim kering saat ketersediaan hijauan segar menurun. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan peternak tentang teknologi pakan yang tepat guna.

Foto bersama dosen dan mahasiswa BBK UNAIR bersama para warga Desa Slaharwotan, Ngimbang, Lamongan (Foto: Istimewa)
Foto bersama dosen dan mahasiswa BBK UNAIR bersama para warga Desa Slaharwotan, Ngimbang, Lamongan (Foto: Istimewa)

Silase yang dihasilkan memiliki warna hijau kecoklatan dan aroma segar, menandakan kualitas baik yang mampu menjaga nilai gizi pakan. Selain itu, teknologi fermentasi menggunakan bahan seperti Fermentor BioMC4 berhasil meningkatkan nutrisi dalam pakan, memberikan solusi terhadap limbah pertanian berupa tebon jagung yang sebelumnya kurang termanfaatkan.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat dari segi teknis, tetapi juga berdampak signifikan terhadap ekonomi peternak. Dengan penerapan teknologi ini, peternak dapat menghemat biaya pakan dan meningkatkan produktivitas ternak mereka. Keberhasilan program ini membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut. Kepala Desa Slahar wotan Tri Agus Susanto SH dan Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, drh Rahendra, berharap pendampingan berkelanjutan untuk memastikan teknologi yang telah diajarkan dapat diaplikasikan secara konsisten. Desa Slaharwotan menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pendidikan, teknologi, dan komunitas lokal dapat mendorong keberlanjutan peternakan yang berdaya saing dan ramah lingkungan.

Penulis: Emy Koestanti Sabdoningrum

Editor: Yulia Rohmawati