UNAIR NEWS – Mahasiswa KKN BBK 5 Universitas Airlangga (UNAIR) Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo menggelar workshop inovatif pengolahan dimsum ikan nila. Kegiatan yang berlangsung Kamis (30/1/2025) tersebut melibatkan anggota PKK dan Kelompok Migrant Care ex tenaga kerja migran wanita sebagai peserta. Workshop tersebut dapat meningkatkan nilai ekonomi hasil budi daya ikan nila menjadi komoditas unggulan.
Ketua KKN BBK 5 UNAIR Kedunggebang, Salwa Maghfirah mengatakan Desa Kedunggebang memiliki potensi perikanan berupa tambak ikan nila sebagai tempat pemancingan. Penjualan produk akhir juga masih terbatas berupa ikan segar. Inovasi ikan nila menjadi produk makanan siap konsumsi akan memiliki daya jual lebih tinggi.
Selain itu, dimsum saat ini tengah menjadi salah satu menu yang sedang naik tren untuk mengolah ikan nila. “Melalui pelatihan pengolahan ikan nila menjadi dimsum dapat memacu perekonomian desa dengan membuka peluang usaha,” katanya.
Proses Pembuatan
Untuk membuat dimsum, langkah pertama adalah proses fillet untuk mengambil daging ikan. Proses awal tersebut sangat penting guna memastikan tidak ada duri yang tertinggal dan memastikan kualitas daging ikan. Proses selanjutnya adalah mengolah daging dengan memberikan takaran resep adonan yang sesuai.
Dalam kegiatan tersebut, peserta turut mendapatkan pelatihan penggunaan vacuum sealer dalam mengemas produk agar tahan lama. Jangkauan pemasaran juga akan lebih luas. “Beberapa peserta sangat antusias dan terlihat mencatat resep dimsum,” tuturnya.
Mahasiswa Akuntansi angkatan 2022 itu menyebut membangun ekonomi berbasis pengolahan ikan tawar dapat turut meningkatkan kesehatan. Ikan nila memiliki kandungan gizi tinggi. Pemilihan metode pengolahan dengan cara mengukus lebih sehat daripada metode pengolahan ikan dengan menggoreng. “Kegiatan yang berlangsung bukan hanya sekedar pelatihan. Tapi melainkan juga merupakan langkah awal dalam membangun ekonomi berbasis potensi lokal,” sebutnya.
Antusiasme Warga
Ketua PKK Desa Kedunggebang, Intan mengapresiasi kegiatan pelatihan yang terasa sangat bermanfaat bagi masyarakat. Mereka dapat mengembangkan keterampilan melalui diversifikasi makanan dari ikan nila. Sehingga, Desa Kedunggebang dapat semakin berkembang dalam industri produksi dan pengolahan hasil perikanan. “Alhamdulillah, ibu-ibu sangat senang. Karena hasil pelatihan ini bisa berkembang dan bisa menjadi peluang usaha bagi UMKM di desa,” tuturnya.
Mahasiswa KKN-BBK 5 UNAIR berharap bahwa pelatihan menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk lebih kreatif mengikuti perkembangan zaman. Usaha juga akan semakin berkembang berbasis sumber daya lokal. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi desa secara berkelanjutan
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Yulia Rohmawati