UNAIR NEWS – Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) Banyuwangi terus mendorong peningkatan kesehatan masyarakat. Terutama dalam manajemen penyakit tidak menular yang mendominasi masyarakat seperti hipertensi. Hal tersebut menjadi bagian aksi Tim PKL Desa Gumuk, Kecamatan Licin melakukan sosialisasi dan menginisiasi gerak aktif dalam manajemen hipertensi. Kegiatan berlangsung mulai Rabu (15/1/2025) dan setiap akhir pekan hingga Sabtu (1/2/2025).
Andina Fatimatus Zuhro mengatakan penderita hipertensi wajib memperhatikan manajemen diri dengan konsisten. Dalam sosialisasi memberikan gambaran manajemen hipertensi berupa risiko, pentingnya minum obat, olahan pangan, serta aktivitas fisik. Penderita wajib rutin meminum obat dan melakukan aktivitas fisik.
Kedua kegiatan tersebut menjadi dua integral penting agar untuk mengontrol tekanan darah tetap dalam rentang normal. Berada dalam rentang 120-129 mmHg untuk tekanan sistolik (TDS) dan 80-83 mmHg pada tekanan diastolik (TDD). “Cara mengatasi jika tidak rutin minum obat adalah dengan membuat jadwal minum obat, mengetahui manfaat obat, dan melibatkan anggota keluarga,” katanya.
Senam dan Pendirian Kebun Bersama
Tim PKL Desa Gumuk juga menginisiasi program Senam dan Tanam untuk Gumuk Bahagia (SETIA). Kegiatan senam hipertensi menjadi langkah memenuhi anjuran minimum aktivitas fisik Kemenkes. Yaitu 30 menit perhari atau 150 menit per minggu. Penderita hipertensi juga harus menjaga asupan nutrisi bagi tubuh. “Mereka harus mengkonsumsi makanan rendah garam dan natrium. Serta memperbanyak memakan buah dan sayur,” tuturnya.
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat FIKKIA angkatan 2022 itu menuturkan mereka turut mendirikan kebun bersama di setiap RW Dusun Krajan, Desa Gumuk untuk melakukan penanaman beberapa jenis tanaman. Jenis sayuran yang ditanam mulai dari sawi hijau jenis caisim, bayam, dan kangkung.
Masyarakat dapat dengan mudah merawat tanaman komoditas harian tersebut. Aktivitas menanam dan merawat kebun juga dapat menjaga kebugaran tubuh. “Tanaman tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi masakan oleh penderita hipertensi di Dusun Krajan,” kata Andin.
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Yulia Rohmawati