Universitas Airlangga Official Website

Atasi Gangguan Reproduksi Ternak, FKH UNAIR Gelar Penyuluhan di Lamongan

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan bagi peternak untuk mengatasi gangguan reproduksi ternak (Foto: Istimewa)
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan bagi peternak untuk mengatasi gangguan reproduksi ternak (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Sabtu (25/1/2025), tim yang diketuai oleh Dr Sri Mulyati drh MKes bersama mahasiswa BBK 5 UNAIR mengadakan penyuluhan penanganan gangguan reproduksi dan penggunaan obat herbal pada ternak. Kegiatan tersebut terlaksana di Desa Slaharwotan, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan.

Desa Slaharwotan terkenal sebagai desa unggulan dalam peternakan sapi potong dengan populasi sekitar 800 ekor. Namun, peternak kerap menghadapi kendala seperti gangguan kesehatan dan reproduksi akibat keterbatasan pakan pada musim kemarau. Menanggapi hal ini, Kepala Desa Slaharwotan Tri Agus Susanto SH menggandeng tim UNAIR untuk memberikan solusi melalui penyuluhan dan pelatihan.

“Permasalahan yang kerap muncul adalah kurangnya ketersediaan pakan di musim kemarau karena minimnya pemanfaatan sisa hasil pertanian. Seperti jagung dan padi, sebagai pakan ternak bernutrisi. Kekurangan pakan ini berdampak pada kesehatan dan reproduksi ternak, sehingga menurunkan tingkat reproduktivitas,” ungkap Dr Sri Mulyati drh MKes.

Kegiatan ini menghadirkan Prof Dr Herry Agoes Hermadi drh MSi sebagai pemateri penanganan gangguan reproduksi pada ternak. Kemudian, Prof Dr Iwan Shahrial Hamid drh MSi sebagai pemateri penggunaan obat herbal bagi kesehatan ternak. Selain itu, Prof Dr M Anam Al Arief drh MP dan Prof Dr Widya Paramita L drh MP memberikan pelatihan pengolahan pakan ternak berbasis limbah pertanian dengan teknologi silase dan fermentasi untuk meningkatkan nilai gizi pakan.

Tim pengmas FKH UNAIR dan mahasiswa KKN BBK 5 UNAIR berfoto bersama warga Desa Slaharwotan, Lamongan dalam kegiatan penyuluhan (Foto: Istimewa)
Tim pengmas FKH UNAIR dan mahasiswa KKN BBK 5 UNAIR berfoto bersama warga Desa Slaharwotan, Lamongan dalam kegiatan penyuluhan (Foto: Istimewa)

Menurut Prof Herry penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan peternak dalam menangani gangguan reproduksi dan kesehatan ternak secara alami. Dengan penerapan teknologi pengolahan pakan, harapannya ketersediaan pakan lebih stabil dan kesehatan ternak terjaga, sehingga efisiensi reproduksi meningkat.

Kegiatan ini melibatkan peternak sapi potong, petani, serta dokter hewan dari puskeswan setempat. Keberhasilan program ini membuka peluang pengembangan peternakan sapi potong lebih lanjut. Kepala Desa dan Sekretaris Dinas Peternakan Lamongan berharap adanya pendampingan berkelanjutan agar inovasi yang diberikan dapat diterapkan secara konsisten di desa ini.

“Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, Desa Slaharwotan harapannya bisa menjadi model peternakan berkelanjutan yang berdaya saing tinggi serta mendukung ketahanan pangan nasional,” harapnya.(*)

Penulis: Tim Pengmas FKH UNAIR

Editor: Yulia Rohmawati