Universitas Airlangga Official Website

ACIC DPKKA Beri Strategi Pembuatan Konten Marketing Viral

Tangkapan layar Zoom Meeting bertuliskan tajuk "Apasih Viral itu?"
Nabila Aisyah memaparkan materi dalam webinar "How to Turn Viral Content into Sales for Your Target Market” (Foto: Tangkapan Layar Youtube DPKKA)

UNAIR NEWS – Pada era serba digital ini, pembuatan konten viral menjadi strategi efektif untuk mempromosikan produk atau layanan. Menyadari hal tersebut, Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) mengadakan melalui program Airlangga Career and Internship Club (ACIC). Webinar ini sukses berlangsung secara daring pada Rabu (26/2/2025). 

Seorang profesional yang berpengalaman di bidang Digital Marketing dan Aktivasi Brand, Nabila Aisyah, hadir sebagai pembicara utama dalam webinar ini. Ia memulai sesi dengan menjelaskan makna kata ‘viral’. Menurutnya, istilah tersebut berasal dari kata ‘virus’, yang menggambarkan sesuatu yang menyebar dengan cepat.

Ia menegaskan, salah satu indikator suatu konten dapat dikategorikan sebagai viral adalah tingginya jumlah orang yang melihat dan mendengarnya. “Tapi, kita tidak hanya ingin viral untuk sekadar membangun kesadaran terhadap brand saja. Karena kalau hanya viral tanpa konversi, kita tidak mendapatkan apa-apa,” tegasnya.

Konten viral tidak hanya sekadar mendapatkan banyak penonton, tetapi juga harus mampu memberikan dampak lanjutan dalam lingkup marketing. Oleh karena itu, Nabila menekankan pentingnya memahami kebiasaan target audiens agar dapat menciptakan konten yang relevan dan menarik.

Kemudian, ia menjelaskan bahwa ada empat ciri utama yang membuat suatu konten berpotensi viral. Hak tersebut meliputi aspek menghibur, kontroversial, informatif, dan emosional. Namun, Nabila menambahkan bahwa sebuah konten tidak harus memiliki keempat elemen tersebut sekaligus. Kombinasi yang tepat dari beberapa elemen tersebut saja sudah dapat meningkatkan peluang sebuah konten untuk menjadi viral.

“Yang paling penting adalah relevansi konten tersebut dengan target audiens dan mampu mendorong mereka untuk berinteraksi atau mengambil tindakan lebih lanjut. Karena menurutku, sebagus apa pun kontennya, yang menentukan awet atau viralnya sebuah konten adalah interaksi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Nabila menekankan bahwa hook yang menarik memiliki peran penting dalam memikat perhatian audiens dan mendorong interaksi. Sebagai kalimat pembuka dalam sebuah konten digital, hook harus mampu menarik minat agar audiens tetap terlibat dengan efektif. Oleh karena itu, strategi hook yang baik menjadi kunci dalam menciptakan konten yang tidak hanya menarik tetapi juga mampu mempertahankan perhatian audiens.

Nabila menjelaskan bahwa ada tiga faktor utama yang dapat membuat hook lebih menarik. Pertama, penggunaan pertanyaan yang menggugah rasa penasaran audiens. Kedua, penyisipan cerita, narasi, atau pernyataan yang relevan dengan pengalaman audiens. Terakhir, memasukkan elemen unik atau fakta menarik yang membedakan konten dari yang lain.

“Dengan memahami faktor-faktor tersebut, kita bisa lebih efektif dalam menciptakan konten yang tidak hanya viral. Tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas terhadap audiens dan brand yang kita bangun,” pungkasnya.

Penulis: Nadia Azahrah Putri

Editor: Yulia Rohmawati