UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) bekerjasama dengan Suara Muslim Radio Network mengadakan gelar wicara yang bertajuk Ranah Publik: Ramadan dan Daya Tahan Sosial Umat. Kegiatan tersebut tersiar langsung melalui kanal YouTube Suara Muslim TV pada Jumat (7/3/2025). Hadir sebagai narasumber, Dr Karnaji SSos MSi, Direktur Logistik, Keamanan, Ketertiban, dan Lingkungan (DLKKL) UNAIR dan Prof Dr H Suparto Wijoyo SH MHum, Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana UNAIR.
Menjaga Daya Tahan Sosial
Dr Karnaji menjelaskan bahwa ketahanan sosial adalah kemampuan individu dan masyarakat dalam menghadapi tekanan dan beradaptasi dengan situasi. Hal ini sejalan dengan surah Al-Baqarah ayat 286 yang menegaskan bahwa Allah SWT tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
“Manusia mampu bertahan karena diberi akal dan pikiran untuk menemukan solusi dari setiap masalah. Itulah mengapa bulan Ramadan mengajarkan kita menahan diri, sekaligus mengasah empati terhadap sesama,” jelas Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNAIR itu.
Di sisi ekonomi, Ramadan juga mengajarkan ketahanan sosial melalui aktivitas berbagi dan mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat. Ramadan memberi peluang membuka usaha, seperti menjual takjil, makanan ringan, dan lainnya. “Ramadan disebut penuh berkah, karena berkahnya terasa di berbagai aspek. Ekonomi tumbuh dan pada saat yang sama ketahanan sosial ikut terjaga,” ungkapnya.
Prof Suparto juga menambahkan bahwa ketahanan sosial yang kuat terwujud dari individu yang mawas diri, gemar berbagi, dan saling tolong menolong. Ramadan adalah momentum memperkuat nilai-nilai tersebut. “Skema Ramadan adalah skema Allah SWT menebarkan rezeki-Nya. Rezeki Allah SWT datang dari mana saja. Mari kita kuatkan daya tahan di bulan Ramadan. Berlomba-lombalah berbuat kebaikan, bukan kejahatan,” unggahnya.
Peran UNAIR
Sementara itu, Prof Suparto menjelaskan bahwa Ramadan tercatat sebagai bulan yang penuh produktivitas dalam sejarah bangsa Indonesia. Salah satu contohnya adalah dulu persiapan proklamasi kemerdekaan berlangsung selama Ramadan. “Kami menyaksikan bahwa mobilitas penduduk, distribusi barang, dan jasa, semakin meningkat menjelang Hari Raya Idulfitri,” tambahnya.
Prof Suparto juga menyampaikan bahwa UNAIR turut berkontribusi memperkuat ketahanan sosial melalui berbagai program. Salah satunya adalah kegiatan Ramadan yang berlangsung di masjid kampus. “UNAIR ingin menjadi satu contoh bahwa menjaga ketahanan sosial itu bisa dimulai dari lingkungan terdekat. Alhamdulillah, mulai dari pembangunan dan aktivitas masjid di UNAIR merupakan bagian dari kontribusi kampus untuk ketahanan sosial kita,” imbuhnya.
Penulis: Fania Tiara Berliana Marsyanda
Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra