UNAIR NEWS – Airlangga Global Engagement (AGE) menyelenggarakan Sosialisasi Daring- Research Grants dengan tema Airlangga Global Research Initiatives (A-GRI) dan Funding Institutional (Platform to Research Grants) pada Jumat (7/3/2025). Sosialisasi A-GRI menghadirkan dua pemateri yaitu dr Astri Dewayani PhD selaku Koordinator Bidang Hibah Internasional Imigrasi, AGE. Selain itu, hadir pula Prof Ferry Efendi S Kep Ns MSc PhD dari Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) UNAIR.
Mengenal A-GRI
dr Astri Dewayani PhD menyampaikan bahwa Airlangga Global Research Initiatives (A-GRI) merupakan program unggulan dari AGE yang bertujuan mendorong dosen-dosen UNAIR untuk melakukan inisiasi kolaborasi riset. “Kolaborasi riset ini berlaku bersama akademisi internasional. Melalui penyusunan dan pengiriman proposal hibah riset menggunakan berbagai skema hibah riset luar negeri, tidak termasuk skema matching-fund,” ucapnya.

Lebih lanjut dr Astri menjelaskan, “Kontributor penulisan naskah adalah dosen UNAIR (PNS/Tetap) yang dapat menginisiasi dalam pencarian skema hibah riset internasional, mitra internasional, pengurusan pengajuan proposal dan naskah kerja sama riset internasional.” dr Astri juga merekomendasikan akses hibah riset yang dosen UNAIR akses, yaitu melalui funding institutional, newsletter, dan database research grants.
Potensi Hibah Penelitian Internasional
Selanjutnya, dr Astri menambahkan bahwa dalam mengidentifikasi potensi hibah dalam skala internasional ada beberapa hal yang harus dilakukan. Antara lain, mengetahui bidang riset, fokus dan tujuan identifikasi kata kunci terkait yang spesifik.
“Kalian bisa juga mengunjungi situs hibah pendanaan internasional seperti UKRI, British Council, dan Horizon, serta melakukan pemeriksaan kelayakan. Apakah sesuai dengan target? Dan disarankan berlangganan newsletter agar tahu update hibah terbaru, serta yang terakhir memperbanyak koneksi mitra internasional,” tuturnya.
Funding Institutional
Sementara itu, Prof Ferry Efendi S Kep Ns MSc PhD selaku pemateri kedua memaparkan terkait funding institutional. Funding institutional memiliki peluang pendanaan dari berbagai macam stakeholder mulai dari pemerintah hingga lembaga amal. Datanya selalu diperbarui setiap hari, dan terdapat lebih dari 5.000 dana yang terkumpul dari 80 negara. Selain itu ada data pendanaan beserta profil pemberi dana, ringkasan, dan visualisasi peluang pendanaan. Hingga saat ini, tercatat ada 6,7 juta data pendanaan.
Kemudian, Prof Ferry menambahkan. “Funding institutional mempunyai peluang yang besar, datanya lebih lengkap dan pemberi dananya beragam. Sehingga para dosen dapat memilih yang sesuai. Hibah internasional juga harus banyak digali karena hibahnya komprehensif dan variatif.”
Penulis: Arifatun Nazilah
Editor: Yulia Rohmawati