Universitas Airlangga Official Website

Kebermanfaatan Bagi Umat, Antarkan Gurril Menjadi Nominator Golden Ticket UNAIR

Ahmad Qo'Id Gurril Muhajjalin peraih Golden Ticket UNAIR dari Jember. (Foto: PKIP UNAIR)
Ahmad Qo'Id Gurril Muhajjalin peraih Golden Ticket UNAIR dari Jember. (Foto: PKIP UNAIR)

UNAIR  NEWS – Setelah melalui seleksi panjang dan ketat, Universitas Airlangga (UNAIR) secara resmi mengumumkan nominator peraih Golden Ticket. Beberapa daftar nama siswa telah diumumkan sebagai calon Ksatria Airlangga yang akan berkesempatan menjadi mahasiswa UNAIR nantinya. Salah satunya yaitu Ahmad Qo’id Gurril Muhajjalin dari Jember.

Sebagai salah satu nominator Golden Ticket, siswa MAS Al Qodiri IV Jember itu memiliki segudang prestasi luar biasa. Beberapa prestasi yang ia lampirkan inilah yang membuatnya berhasil diterima di program studi Kedokteran UNAIR.

“Saya melampirkan sertifikat saya sebagai ketua OSIM (Organisasi Intra Madrasah) pada periode 2023 – 2024. Selain itu, saya juga pernah menjabat sebagai bagian peningkatan SDM Santri Nurul Chotib Al Qodiri IV.

Dalam bidang kompetisi, Gurril menyertakan sertifikat sebagai juara I pada lomba baca dan terjemah kitab kabupaten Jember. Selain itu, Gurril merupakan salah satu perwakilan Indonesia pada Seamo Science Olympiad (SEASO) yang akan digelar pada bulan Mei mendatang di Malaysia. 

Kebermanfaatan Bagi Umat

Gurril menyampaikan bahwa berkat doa dari orang tua, guru dan teman-temannya, ia berhasil mendapatkan Golden Ticket UNAIR. Alasannya memilih UNAIR tak lain karena pengasuhnya, Bupati Jember, Muhammad Fawait merupakan alumni UNAIR.

“Salah satu alasan saya memiliki UNAIR selain merupakan kampus dengan reputasi akademik yang baik, saya juga ingin memberikan kebermanfaatan bagi umat dengan menjadi dokter. Menurut saya, UNAIR merupakan kampus yang tepat bagi saya dalam meningkatkan berbagai potensi yang saya miliki,” ungkapnya.

Dalam rencana kedepannya, Gurril ingin menjadi mahasiswa yang memiliki prestasi yang excellent tanpa mengesampingkan morality. Kedepannya, ia berencana untuk mengambil studi spesialis sebelum kembali terjun ke masyarakat dengan profesi dokter.

Planning kedepan saya selama belajar di UNAIR, saya akan mengejar pendidikan dokter spesialis. Setelahnya saya akan kembali ke pesantren untuk menjadi dokter di klinik pesantren. Hal ini merupakan amanah yang saya dapat dari pesantren sehingga harus saya emban sebaik mungkin,” ungkapnya.

Penulis: Rifki Sunarsis Ari Adi

Editor: Khefti Al Mawalia