UNAIR NEWS – Program pertukaran pelajar menjadi salah satu impian banyak mahasiswa, tidak terkecuali untuk Monika Febriana. Sempat gagal di program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (UNAIR) itu sekarang berhasil menjadi awardee program Erasmus Traineeship. Selama lima bulan mengikuti program tersebut, Monika bakal belajar soal media dan produksi film di University of Opole, Polandia.
“Wah! Keren, nih. Baru tahu Erasmus punya program traineeship, fully funded, dan diperantarai Airlangga Global Engagement (AGE). Aku benar-benar bisa memperdalam pemahaman dan kemampuanku di bidang produksi film,” ungkap Monika ketika ditanya mengapa memilih program ini.
Belajar Banyak Soal Film
Kini ia sedang mempersiapkan proyek film dokumenter yang menjadi kewajiban pada program yang ia ikuti. Selain itu, Monika juga berkesempatan mengikuti kelas bahasa sampai kelas pelatihan kamera dan editing. “So far so good, aku merasa mudah beradaptasi sama kegiatan dan lingkungan di sini,” ujarnya.
Selama belajar mengenai produksi film, Monika mengatakan jika kemampuan-kemampuan yang telah ia dapat selama perkuliahan di UNAIR menjadi bekal yang berharga. “Cara pakai kamera, muter otak nyari topik dan bahan, olah footages, olah sounds, editing, script writing, dan hard skill terkait lainnya benar-benar ngebantu banget,” imbuh Monika.
Kesempatan Berharga
Walaupun menjadi satu-satunya orang Indonesia di program ini, Monika mengungkapkan bahwa momen ini justru menjadi pelajaran terbaik. “Jadi satu satunya orang berpaspor Indonesia di tengah paspor internasional lainnya nggak bikin aku berkecil hati dan minder. Justru aku merasa bangga karena aku bisa mendapatkan privilese untuk mewakili Indonesia,” imbuhnya.
Baginya, program Erasmus Traineeship adalah salah satu program yang wajib mahasiswa coba. Sebab, mahasiswa bisa memperdalam keilmuan yang sudah mereka dapat di kampus bersama ahlinya. Di samping itu, pengalaman multikultural yang kaya juga menjadi pelajaran berharga lainnya.
“Harus tahan banting dan pintar adaptasi. Banyak asah hard skill dan soft skill kaya berpikir kritis, rasa keingintahuan, komunikasi interpersonal, sam ketepatan waktu. Benar-benar terpakai, karena apa-apa di sini itu serba efisien dan butuh pengambilan keputusan yang cepat,” pesan Monika kepada mahasiswa yang ingin menjadi bagian dari program ini.
Penulis: Afifah Alfina
Editor: Yulia Rohmawati