Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa UNAIR Sabet Juara 1 LKTIN Lewat Inovasi Deep Learning DEEPSEA

Potret Mahasiswa UNAIR Sabet Juara 1 Essay Nasional Lewat Inovasi Deep Learning DEEPSEA. (Foto: Istimewa)
Potret Mahasiswa UNAIR Sabet Juara 1 Essay Nasional Lewat Inovasi Deep Learning DEEPSEA. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Mahasiswa dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), yakni Alvyan Ananta Asis (Teknik Elektro 2024) dan Nafiesa Zahra (Administrasi Publik), sukses meraih Juara 1 dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Nawasena Vol.2. Pengumuman pemenang dilakukan pada Selasa (14/5/2025).

Tim UNAIR memukau dewan juri dengan karya ilmiah berjudul “DEEPSEA: Strategi Digital Berbasis Deep Learning untuk Memperkuat Hilirisasi Rumput Laut dan Mendukung Pembangunan Ekonomi Maritim Berkelanjutan di Indonesia.”

“Motivasi kami berangkat dari paradoks ekonomi maritim Indonesia, terutama di sektor rumput laut. Indonesia memang produsen terbesar kedua di dunia, tapi para petani justru hanya menerima 4-7 persen dari nilai akhir produk,” terang Alvyan.

DEEPSEA dirancang sebagai platform digital berbasis deep learning yang mampu merevolusi rantai pasok industri rumput laut. Platform ini mencakup empat model kecerdasan buatan (AI) yaitu: klasifikasi kualitas rumput laut, Prediksi waktu panen optimal, Analisis rantai pasok, dan Kecerdasan pasar prediktif.

Seluruh fitur dikembangkan agar dapat diakses langsung oleh petani, mengurangi ketergantungan terhadap tengkulak, serta mendorong efisiensi distribusi hasil panen.

“Kami terinspirasi dari Pak Joko, petani rumput laut dari Sulawesi Selatan. Di tengah potensi pasar global yang begitu besar, kehidupan petani seperti beliau justru sangat rentan,” ujar Alvyan.

Penulisan karya ilmiah itu berlangsung selama kurang lebih tiga bulan. Tahapan riset mencakup studi literatur, pengolahan data sekunder dari kementerian dan lembaga internasional, hingga eksperimen teknis pada data citra rumput laut untuk melatih model deep learning. Tim juga rutin berdiskusi dengan dosen dan pakar untuk memvalidasi aspek teknis dan sosial dari solusi yang ditawarkan.

Keunggulan DEEPSEA tidak hanya terletak pada kecanggihan teknologinya, tetapi juga pada pendekatan multidisipliner dan humanis yang diterapkan oleh tim. Karya ini memadukan kekuatan teknologi elektro dengan kajian kebijakan publik dan dinamika sosial ekonomi pesisir.

Tim UNAIR juga mengintegrasikan prinsip Quadruple Helix dalam pengembangan solusi, yakni dengan mengedepankan kolaborasi antara akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat.

“Yang paling menantang adalah bagaimana menyampaikan solusi teknis dalam bahasa yang membumi dan dapat diterima semua pihak. Tapi kami yakin, teknologi akan berdampak besar ketika menyentuh sisi kemanusiaan,” pungkas Alvyan.

Kemenangan ini tidak hanya menambah daftar prestasi mahasiswa UNAIR di tingkat nasional, tetapi juga menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menjadi aktor perubahan yang menghadirkan inovasi konkret untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Penulis: Nafiesa Zahra

Editor: Khefti Al Mawalia