Latihan Pentas Wira Wiri oleh Teater Gapus pada (16/5/2025) (Foto: Istimewa)
FIB NEWS – Teater Gapus, salah satu Badan Semi Otonom (BSO) yang ada di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR). Teater Gapus berfokus pada seni drama atau lakon dan menjadi wadah bagi mahasiswa yang memiliki minat di bidang sastra. Saat ini, Teater Gapus sedang mempersiapkan sebuah pentas bertajuk Pentas Wira Wiri.
Pentas Wira Wiri ini membawakan naskah Pelajaran karya Eugene Ionesco. Naskah tersebut sudah pernah mereka bawakan pada pentas Pelajaran tahun kemarin, tetapi di tahun ini diberikan modifikasi dan pembaruan.
“Ada sedikit bumbu-bumbu pembaruan yang membuat pentas kali ini lebih spesial. Sesuai dengan alasan kami yaitu bereksperimen, jadi kami ingin membawakan naskah ini pada suatu hal yang tidak biasa,” tutur Anisa Febi Ananda selaku Pimpinan Produksi Pentas Wira Wiri.
Latar Belakang
Febi menjelaskan, Pentas Pelajaran sendiri sudah ada sejak 2014 lalu dan awalnya bertajuk Pentas Laboratorium. Selang beberapa waktu, mahasiswa FEB mengadakan kerjasama dan mendapatkan respon yang positif. Selanjutnya, muncul tawaran dari alumni Teater Gapus untuk mereka tampil di Dewan Kesenian Sidoarjo.
“Kami pikir itu adalah hal yang menarik. Karena kami dapat tampil di kota orang dan keluar dari zona nyaman yaitu UNAIR sendiri,” ujarnya.
Pentas Wira Wiri ini tidak memiliki latar belakang khusus. Teater Gapus ingin mencoba hal baru dan meneruskan apa yang pernah ada. “Sederhananya, anggota Teater Gapus ingin mencoba hal baru dan meneruskan apa yang pernah ada, yaitu pentas di kota orang dengan terus melakukan eksperimen-eksperimen,” tambahnya.
Manfaat dan Tantangan
Teater Gapus sendiri bertujuan untuk memberikan wadah bagi mahasiswa untuk dapat berproses dalam bidang kesenian. Dengan adanya Pentas Wira Wiri ini, anggota Teater Gapus mendapatkan pengalaman baru baik dalam persiapan maupun pementasannya.
“Teater Gapus ada untuk belajar bersama dan mencoba semua hal baru yang belum pernah dicoba sebelumnya. Selain itu, dengan adanya Pentas Wira Wiri ini, anggota dapat belajar mulai dari bedah naskah, pembacaan, penggarapan adegan, hingga tim produksi yang benar-benar kami pastikan sesuai dengan tatanan di dunia teater,” tuturnya.
Dalam proses pengerjaannya, Pentas Wira Wiri memiliki tantangannya sendiri, yaitu terkait para anggota yang cukup sibuk. “Sama seperti organisasi atau kepanitiaan pada umumnya,
perihal pembagian waktu yang sangat susah. Jadi, terkadang kami sulit untuk mengatur jadwal latihan karena terkadang juga jadwalnya saling bertabrakan,” jelasnya.
Febi berharap dapat mengenalkan Pentas Wira Wiri ini secara lebih luas. “Besar harapan saya untuk mengenalkan pentas ini secara luas dengan pertimbangan tim juga tentunya. Pantau terus Instagram Teater Gapus karena kami selalu melakukan pembaruan tentang pentas Wira Wiri dan pentas yang diproduksi,” tutupnya.
Pentas Wira Wiri oleh Teater Gapus ini mendukung Sustainable Development Goals
(SDGs) nomor 4, yaitu quality education. Penulis: Natania Ajeng Nafisa Putri Editor: Fania Tiara Berliana Marsyanda