UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan penelitian tentang transportasi berkelanjutan. Melalui dukungan SDGs Center UNAIR, dan di bawah bimbingan Dosen FEB UNAIR Nadia Anridho SAk MBAÂ PhD, lima mahasiswa lintas fakultas mengkaji kontribusi Suroboyo Bus terhadap target SDGs poin 8, 10, 11, 13, dan 17.
Tim terdiri atas Dhika Riski Wahyuda (Akuntansi) sebagai ketua. Bersama Aurelya Indah Hapsari (Akuntansi), Faiz Ibnu Tsani (Akuntansi), Dina Fadiah (Sosiologi), dan Nadhifa Fahira Angelita (Hubungan Internasional).
Temuan Penelitian
Mereka menemukan, menurut data Dinas Kominfo Jatim, pada tahun 2023, jumlah penumpang Suroboyo Bus tercatat mencapai 1.729.758 orang. Jumlah itu meningkat 3,37 kali lipat daripada tahun 2018. Di balik pencapaian tersebut, tim peneliti mengungkapkan bahwa tantangan besar masih membayangi. Khususnya terkait kualitas pelatihan tenaga kerja, aksesibilitas halte, dan keselamatan operasional.

Mereka juga menemukan bahwa masih banyak halte yang belum dilengkapi informasi rute yang memadai serta minimnya fasilitas dasar seperti atap dan tempat duduk. “Di sisi lain, beberapa alat pemadam api ringan yang tersedia di unit bus rute juga ditemukan dalam kondisi tidak dapat digunakan,” ungkap Faiz, salah satu anggota tim peneliti.
Usung Handbook Policy Brief
Menjawab temuan lapangan, tim peneliti memberikan rekomendasi dalam bentuk handbook policy brief. Policy brief tersebut berfokus pada peningkatan sinergi antar pemangku kepentingan dan kerja sama dengan pihak ketiga guna optimalisasi pelatihan berkelanjutan, revitalisasi fasilitas halte yang layak dan aman bagi penumpang, serta penyediaan fasilitas keselamatan yang memadai.
“Handbook policy brief ini kami susun berdasarkan wawancara lapangan dari berbagai perspektif. Kami meyakini bahwa pelatihan yang menyeluruh bagi tenaga kerja, serta penyediaan halte dan fasilitas keselamatan yang memadai, dapat meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan penumpang. Dengan demikian, loyalitas penumpang akan tumbuh dan mendukung Suroboyo Bus sebagai transportasi umum yang berkelanjutan,” pungkas Dhika, ketua tim peneliti.
Melalui Handbook Policy Brief ini, tim peneliti berharap dapat berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Poin 10 tentang Pengurangan Kesenjangan. Kemudian, poin 11 tentang Kota dan Permukiman Berkelanjutan. Poin 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim. Poin 17 tentang Kemitraan untuk mencapai tujuan. Rekomendasi yang disusun diharapkan menjadi masukan strategi bagi pengambil kebijakan dalam mewujudkan transportasi publik yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.
Penulis: Dina Fadiah
Editor: Yulia Rohmawati