Aluminium adalah unsur metal yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang ringan dan tahan lama. Seiring dengan banyaknya penggunaan aluminium, jumlah limbah aluminium juga semakin meningkat. Sehingga dapat memunculkan peluang baru dengan munculnya industri daur ulang aluminium. Industri ini berupa slag dan dross, dengan menjadikan logam aluminium murni yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Industri ini umumnya berskala home industry yang cenderung belum memiliki pengolahan limbah.
Limbah yang dihasilkan dari industri ini dapat berbentuk padat, cair maupun gas. Limbah padat umumnya berupa impuritas sebagai hasil samping produksi. Limbah cair berasal dari kegiatan pendinginan dan pencucian metal, Sedangkan limbah gas berasal dari kegiatan pembakaran. Limbah cair industri biasanya dibuang langsung ke lingkungan dan menimbulkan pencemaran badan air dan tanah di sekitar lokasi industri.
Limbah cair industri daur ulang aluminium memiliki konsentrasi aluminium yang cukup tinggi. Kandungan aluminium ini harus diturunkan sebelum dibuang. Pengolahan limbah cair yang mengandung aluminium menggunakan metode fisik-kimia dengan menimbulkan efek samping yang jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan pencemaran lanjutan. Hal ini mendorong penelitian terkait metode biologis untuk mengolah limbah cair yang mengandung aluminium menjadi cukup berkembang.
Salah satu bakteri superior, Pseudomonas aeruginosa, berhasil diisolasi dari lingkungan tercemar aluminium. Bakteri ini terbukti memiliki kemampuan yang andal dalam menurunkan konsentrasi beberapa metal dari air limbah menurut beberapa penelitian sebelumnya. Berdasarkan landasan tersebut, penelitian terbaru kami didesain untuk melakukan penurunan konsentrasi aluminium dari air limbah serta analisis potensi recovery aluminium dari biomass yang dihasilkan pada proses treatment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri ini mampu bertahan di kondisi lingkungan asam hingga pH 5. Pseudomonas aeruginosa mampu mereduksi hingga 46% dari konsentrasi awal aluminium sebesar 50 mg/L. Dari proses removal tersebut, sebesar 34% aluminium dapat di recovery dari biomass yang didapatkan dari proses pengolahan limbah cair. Penelitian ini juga menitikberatkan pada pengaruh signifikan dari pemisahan biomass terhadap hasil recovery aluminium yang bisa diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi yang baik dari bakteri Pseudomonas aeruginosa untuk digunakan sebagai agen pengolahan biologis untuk treatment air limbah yang mengandung aluminium.
Penulis:
Muhammad Fauzul Imron, S.T., M.T.
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat di:
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S2352186419302202
Ipung Fitri Purwanti, Setyo Budi Kurniawan dan Muhammad Fauzul Imron. Potential of Pseudomonas aeruginosa isolated from aluminium-contaminated site in aluminium removal and recovery from wastewater. Environmental Technology & Innovation, Volume 15.