Saat ini terjadi peningkatan kasus MDR-TB dengan angka kematian tinggi. Penyakit TBC kebal obat Rifampicin dinamakan RR-TB. Rifampicin adalah obat anti-TB dengan daya bunuh bakteria yang kuat. Pasien RR-TB menjadi tantangan masalah utama pada tata kelola pengobatan pasien TBC dan secara global pada angka kesembuhan pengobatan pasien-pasien TBC di masyarakat, karena sebagian besar penyakit RR-TB berkembang menjadi multidrug resistant MDR-TB.
Bakteri MTBC kebal obat anti-TB terjadi mutasi gen yang sering berkaitan dengan daya hidup bakteri. Pada studi whole genome (keseluruhan urutan nukleotida genoma sel bakteri) pada isolat klinik pasien RR-TB ditemukan mutasi gen-gen variasi kemampuan bertahan hidup dalam jaringan tubuh, diprediksi mutasi pada gen-gen target kerja obat seperti gen rpo B, kat G dan lainnya mempengaruhi ekspresi gen-gen faktor virulensi bakteri yang menghasilkan perbedaan tingkat Berat-Ringan penyakit TBC pada pasien-pasien RR-TB atau MDR-TB.
Gen esx A menyandi protein 6 kDa, earlysecretory antigenic targetESAT-6, merupakan suatu faktor virulensi yang penting dari bakteri MTBC. Protein ESAT-6 berperan menghindarkan bakteri dari aktivitas sel makrofag, induksi apoptosis, mengganggu imunitas tubuh, sebagai faktor membran lisis untuk menghindar dari serangan fagosom dengan cara menekan pembentukan autofagosom, selain itu protein ESAT-6 bersama protein 10 kDa culture filtrate protein (CFP-10) mengaktivasi reaksi inflamasi.
Protein faktor virulensi bakteri MTBC menginduksi berat-ringan penyakit TBC . Tingkatkan berat-ringan penyakit TBC dapat diukur menggunakan metode Bandim TB Score berdasar enam gejala (sign), dan lima keluhan pasien (symptoms). Berat-Ringan penyakit TBC berkaitan dengan bacerial loadditunjukkan pada kultur positif MTBC, respons terhadap pengobatan pasien TBC ditunjukkan atas dasar perubahan pertumbuhan koloni pada metode kultur (culture conversion rate)pada 2 bulan setelah pengobatan TBC.
Pengembangan metode deteksi biomarker seperti Gen esx Aatau protein-protein sekresi bakteri MTBC lainnya untuk penentuan berat-ringan penyakit TBC berguna untuk pengembangan tata kelola pasien secara klinis, terapi prevensi, metode diagnostic TBC, pengobatan TBC, dan uji coba vaksin.
Tujuan Penelitian ini, analisis hubungan berat-ringan penyakit TBC berdasar kriteria Modified Bandim TB Scoredengan urutan nukleotida DNA spesifik pada gen esx A full gene dari bakteri MDR-TB isolat dahak pasien MDR-TB.
Hasil Penelitian pada 24 pasien RR-TB / MDR-TB, ditemukan 7 pasien MDR-TB dengan co-morbid Diabetes mellitus, 1 pasien co-morbid diabetes dan kanker, dan 1 pasien co-morbid HIV/AIDS. Total 24 sampel dahak menunjukkan 100% positif deteksi gen esx A full gene pada hasil PCR pada pita DNA 580 bp. Hasil DNA sequencing menyatakan semua 24 sampel 100% identik atau homolog urutan nukleotida DNA atau sequences dengan sequence wild typeMycobacterium tuberculosis H37 Rv (NC_000962.3 ), analisis berdasar program NCBI BLAST menunjukkan 100% homolog dengan MTBC.
Berat-ringan penyakit pada modified Bandim TB Score, dibagi dalam 2 kelompok : I. Gradasi penyakit ringan dengan nilai 0-5, dan II Gradasi penyakit sedang sampai berat dengan nilai 6-11. Tingkat gradasi penyakit ringan pada 24 pasien MDR-TB ditemukan co-morbid diabetes mellitus (DM), HIV/AIDS , dan kanker, tersering diabetes mellitus. Co-morbid mempengaruhi kesembuhanpenyakit TBC maupun MDR-TB, karena mempengaruhi imunitas jaringan paru-paru. TBC dengan co-morbid DM sulit disembuhkan.
Penilaian berat-ringan penyakit berdasar Modified Bandim TB Score berguna monitoring pengobatan pasien TBC maupun MDR-TB, selain berguna untuk skrining TBC pada pasien baru maupun di masyarakat, lama symptoms karakteristik meliputi batuk, batuk darah, sesak nafas, nyei dada, berkeringat malam, disertai enam gejala : anemia, detak jantung cepat ( tachycardia ) lebih dari 90x per menit, suara parau tidak normal pada auskultasi dada, fever, BB dan body mass Index (BMI) Aurum MUAC .
Pada penelitian ini, kebanyakan pasien MDR-TB pada kelompok penyakit ringan 15 pasien ( 15/24 = 62,50 % ), yang sakit sedang- berat pada 9 pasien MDR-TB, berbeda dengan hasil beberapa penelitian yang ada melaporkan pasien-pasien MDR-TB banyak mengalami sakit berat, kemungkinan beberapa faktor selain co-morbid dan lainnya termasuk jenis bakteri strain MTBC dan bacterial load. Beberapa penelitian juga melaporkan lesi cavitaspada kasus MDR-TB menentukan berat-ringan penyakit, pada Modified Bandim TB Score dengan tambahan foto dada X-rays, lebih berguna untuk diagnosa dan monitoring penyakit TBC.
Simpulan Penelitian ini mendukung temuan sekuens spesifik gen esx A full gene tidak ada mutasi, homologi 100% dengan wild type Mycobacterium tuberculosis H37 Rv, merupakan suatu sequence spesifik dan conservedpada semua strain MTBC isolat pasien TBC maupun MDR-TB; dan mendukung temuan penelitian yang menyatakan sequence gen esxA spesifik dan conserved dan sangat jarang terjadi mutasi. Pemahaman peran esx A pada pasien TBC atau MDR-TB menentukan berat-ringan penyakit, juga bermanfaat pada pengembangan diagnostik.
Penulis: Ni Made Mertaniasih, Desak Nyoman SSD, Soedarsono Universitas Airlangga, Fakultas Kedokteran
Informasi lebih lengkap dari penelitian ini dapat dilihat di : https://doi.org/10.21010/ajid.v14i1.2SEVERITY OF TB CLASSIFIED BY MODIFIED BANDIM TB SCORING ASSOCIATES WITH THE SPECIFIC SEQUENCE OF ESXA GENES IN MDR-TB PATIENTS