n

Universitas Airlangga Official Website

Abdi Desa BEM FEB: Sehatku Wujudkan Cita-citaku

Ilustrasi
Ilustrasi oleh Feri Fenoria

UNAIR NEWS – Keterbatasan, sekali lagi, tidak menghalangi naluri untuk senantiasa berbagi dan mengabdi kepada sesama. Selain pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada survei pertama oleh BEM FEB dalam bidang pendidikan, kini kembali dengan bidang kesehatan. Tujuan utama pengabdian masyarakat ini yakni untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada masyarakat, khususnya dalam masalah kesehatan masyarakat, contohnya dalam penggunaan bahan penyedap dan mengelola makanan cepat saji.

Sosialisasi dan cek kesehatan yang akan datang dilakukan dengan menggandeng pihak Puskesmas, Akupuntur dan Batra dari Universitas Airlangga.

“Antusiasme warga sangat tampak dari setiap kegiatan yang dilakukan, terutama pada sosialisasi dan pencarian data untuk pengajuan BPJS. Mereka dengan senang hati menghadiri dan mengikuti kegiatan. Kegiatan yang dilakukan warga waktu survei yaitu imunisasi anak usia dini,” ujar Firda Taufani selaku koordinator kesehatan.

Sikap ramah tamah yang dilakukan oleh panitia juga menambah kehangatan saat bercengkrama dengan warga. Kegiatan itu, tambahnya, mendapatkan respon positif dari warga dan warga sangat senang dengan adaanya kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini sangat ditunggu oleh warga karena banyaknya warga yang mengidap penyakit asam urat. Penyakit ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi anak SD juga mulai mengidap. Penyakit ini terjadi karena asam urat menjadi salah satu kelompok penyakit turunan atau penyakit genetik,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Firda itu.

Abdes
Salah seorang anak kecil yang tengah melakukan cek kesehatan. (Foto: Istimewa)

Selanjutnya, Firda juga mengatakan bahwa survei yang telah dilaksanakan itu bertujuan untuk mengumpulkan data yang valid agar bisa diajukan kepada tenaga medis di daerah tersebut. Dengan pengajuan tenaga medis, ia berharap bisa bekerja sama dalam mencapai tujuan dalam acara Bina Abdi Desa, yakni bisa berjalan dengan lancar seperti penyuluhan, imunisasi, cek kesehatan, pembuatan obat tradisional, dan sebagainya.

“Ada kendala yang harus diterima yaitu kurangnya tenaga medis terutama dalam Dusun Kedungdendeng karena masyarakat mengalami kesusahan apabila berobat atau dalam keadaan darurat harus pergi ke desa bawah dengan akses jalan yang tidak memungkinkan,” Imbuh Derry selaku pembina kegiatan.

Penulis: Rolista Dwi Oktavia

Editor: Nuri Hermawan