UNAIR NEWS – Satu Data Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Focus Group Discussion (FGD), pada Senin (23/12/2024). FGD tersebut berlangsung di Sriwijaya Hall Lantai 5, ASEEC Tower, Kampus Dharmawangsa – B UNAIR. Kegiatan FGD tersebut menjadi tindak lanjut atas peningkatan layanan informasi yang selama ini disajikan oleh Satu Data.
Layanan informasi yang ada di Satu Data UNAIR membantu menyelesaikan masalah yang menjadi kebutuhan civitas academica UNAIR. Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak menyampaikan bahwa mendapatkan ranking dalam pelayanan bukanlah merupakan tujuan utama dari apa yang UNAIR dan Satu Data lakukan.
Lebih lanjut, Prof Nasih mengibaratkan ranking sebagai hasil medical check up. Dalam hal ini, Satu Data UNAIR berperan dalam pengumpulan data. Selain itu, Satu Data juga berperan dalam pengelolaan dan analisis data sebagai referensi utama dalam proses pengambilan keputusan yang efisien.

Menurutnya, ranking menjadi indikator agar UNAIR terus melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas program-program ke depan. “Kita anggap saja perankingan sebagai medical check-up kita. Tentu antara pihak satu dengan lain akan berbeda, tetapi perspektifnya kurang lebih sama. Sebab dari sana kita akan mengetahui apa yang kurang dari tubuh kita. Ini sangat bermanfaat untuk program-program selanjutnya,” ujarnya.
Poin Penting Satu Data
Sementara itu, Ketua Satu Data Dr Unggul Heriqbaldi SE MSi MAppEc mengatakan, Satu Data menjadi penyedia Informasi di UNAIR. Lebih lanjut, Eriq, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa Satu Data memiliki live dashboard yang berisikan data terbaru di UNAIR.
Eriq menjelaskan, data yang ada pada live dashboard tersebut ditarik dari sumber data dengan mesin. Dari kumpulan tersebut, Satu Data bertugas untuk memetakan berdasarkan indikator yang dibutuhkan. “Data itu kemudian kita kelompokkan sesuai kebutuhan. Kemudian, kami visualisasikan dengan mesin yang kemudian bisa Bapak Ibu lihat di dashboard. Data tersebut tidak kita intervensi, murni entri dengan mesin,” imbuhnya.
Dalam acara itu juga diadakan dua sesi case study tentang internasionalisasi dan sumber daya. Beberapa fakultas mempresentasikan hasil diskusi di depan para pimpinan terkait kekuatan kelemahan dan strategi yang bisa diterapkan untuk tahun 2025 mendatang.
Penulis: Ahmad Hanif Musthafa
Editor: Yulia Rohmawati