Universitas Airlangga Official Website

AHPC Gelar Seminar Hidup Sehat Guna Menjaga Kesehatan

Ketua Airlangga Health Promotion Center (AHPC) dan Ketua Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr Sri Widati SSos Msi ketika Mengisi Seminar Youth Forum Healthy Lifestyle di Kampus MERR-C pada Kamis (14/9/2023) (Foto: Christopher Hendrawan)

UNAIR NEWS – Airlangga Health Promotion Center (AHPC) gelar seminar yang mengusung tema Youth Forum Healthy Lifestyle pada Kamis (14/9/2023). Kegiatan itu membahas terkait komponen gaya hidup sehat dalam mewujudkan kampus sehat. 

Ketua Airlangga Health Promotion Center (AHPC) Dr Sri Widati SSos MSi hadir sebagai salah satu pembicara dalam gelaran itu. Pada kesempatan tersebut Dr Widati menjelaskan bahwa landasan kegiatannya guna mewujudkan zero tolerance UNAIR terhadap rokok di kawasan kampus.

“AHPC UNAIR menerapkan sistem tersebut, yang artinya tidak adanya toleransi bagi siapapun yang telah melanggar suatu aturan yang ada,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa larangan yang ada dalam zero tolerance adalah larangan merokok, NAPZA, berjudi, kekerasan serta aturan berkendara. Mengutip dari WHO, Dr Widati mengungkapkan bahwa promosi kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap dan memperbaiki kesehatan mereka. 

“AHPC sendiri bergerak menjadi pusat promosi kesehatan di Universitas Airlangga yang anggotanya terdiri dari civitas akademika. Dengan berasaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, AHPC bervisi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Universitas Airlangga dan sekitarnya,” paparnya.

Ketua Airlangga Health Promotion Center (AHPC) dan Ketua Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr Sri Widati SSos

Tolak Ukur Body Mass Index

Ketua Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) itu juga menjelaskan mengenai upaya dalam menaikan pengetahuan tentang gaya hidup sehat. AHPC, jelasnya, melakukan skrining setiap  satu semester satu kali. 

“Kegiatan skrining ini biasanya diadakan di gedung rektorat atau gedung kuliah bersama dengan melakukan pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar perut, gula darah acak, kolesterol dan asam urat,” jelasnya.

Pada akhir, ia menegaskan bahwa tahap skrining berlanjut ke tahap edukasi kepada seluruh peserta kegiatan tersebut. “Kalau body mass indeksnya sekian, artinya ada obesitas, dan body mass indeks sekian artinya ada kekurusan,” pungkasnya.

Penulis: Christopher Hendrawan

Editor: Nuri Hermawan