n

Universitas Airlangga Official Website

Aisyah Putri Rahvy, Presentator Termuda di International Conference of Public Health 2018 Thailand

Incon
Aisyah Putri Rahvy di ICOPH 2018, Thailand. (Foto: Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Aisyah Putri Rahvy, Mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kesehatan Masyaraka, Universitas Airlangga mengikuti konferensi Internasional bertajuk Internasional Conference of Public Health (ICOPH) 2018. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 sampai 21 Juli 2018 di Windsor Suites and Convention, Sukhumvit, Bangkok, Thailand.

Mahasiswa yang akrab disapa Aisyah itu menjelaskan, keikutsertaannya pada conference tersebut berawal dari ketidaksengajaan saat dirinya berbincang dengan dosen pembimbing PKM pada awal tahun perkuliahan dulu. Dalam perbincangan itu, Aisyah mengungkapkan keinginannya untuk mengikuti conference di luar negeri yang secara mengejutkan, mendapat respon yang positif dari pembimbingnya.

“Dari situ, pembimbingku mulai mengajakku untuk membantu beliau membuat paper. Jadi, penelitianku tidak murni penelitianku sendiri tapi juga dibantu oleh dosen pembimbingku, dan senior bimbingan dosenku yang lain,” jelasnya.

Selain untuk mewujudkan targetnya diawal memasuki bangku kuliah, juga karena passion Asiyah sendiri. Yaitu keinginan Aisyah untuk mendalami Kesehatan Masyarakat, melihat permbandingan Kesehatan Masyarakat di Luar Negeri dan di Indonesia.

Dalam konferensi tersebut, imbuhnya, Aisyah mempresentasikan paper yang berjudul Women Counseling towards Mother of Malnourished Children as Effective Way Promote Nutritional Conscious Families. Yaitu konseling untuk ibu dengan balita gizi buruk dapat meningkatkan pengetahuan, nilai sikap, niat, husband support, behavioral control, dan variable lainnya. Diharapkan dari konseling tersebut, ibu balita dapat mempunyai kemampuan untuk mengiplementasikan kadar gizi dengan lebih baik.

Perjalanan Aisyah dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti ICOPH 2018 tidak berjalan mulus begitu saja. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi olehnya, antara lain adalah cara untuk mengatur waktu antara kuliah, mempersiapkan paper, juga ketika ada ujian. Selain itu, sebagai mahasiswa baru, Aisyah juga mendapatkan beberapa kendala dibagian administrasi, seperti pengajuan ijin kegiatan dan permohonan dana.

Alhamdulillah, banyak temen-temen yang support. Mau dirempongi, dicereweti, ditanyai ini itu. Dibantu juga dengan anak-anak BEM FKM, khususnya anak-anak divisi Riset dan Prestasi. Juga dosen pembimbingku, Pak Trias support banget. Mau untuk melatih aku presentasi dan memberi banyak masukan ,” jelasnya.

Hal yang paling berkesan menurut Aisyah, ketika dirinya selesai presentasi, banyak audience yang menghampiri dirinya karena merupakan presentator termuda di acara ICOPH, mereka cukup terkejut karena pada deskripsi singkat Aisyah, Aisyah mencantumkan umurnya yang masih 16 tahun. Hal tersebut, pada sebelum penutupan ICOPH 2018 juga dibahas oleh salah satu chairman di ICOPH yang menotice Aisyah sebagai mahasiswa termuda yang mengikuti ICOPH 2018.

“Awalnya sempat minder, nggak punya kepercayaan diri, karena peserta lainnya sudah S2, S3, bahkan sudah ada yang profersor,” pungkasnya Aisyah.

 

Penulis: Galuh Mega Kurnia

Editor: Nuri Hermawan