Universitas Airlangga Official Website

Aktif Berorganisasi hingga jadi Wisudawan Terbaik

Mochamad Radika Tory Alifiansyah, Wisudawan Terbaik S1 Fakultas FarmasiĀ (foto: dok pribadi)

ā€œUsaha maksimal akan menghasilkan hasil yang maksimal. Jangan mudah putus asa dan teruslah bekerja keras dan selalu berdoa untuk meraih impian dan cita-cita demi menjadi kebanggan keluargaā€ 

UNAIR NEWS – Aktif berorganisasi dan mengikuti berbagai macam kegiatan di kampus serta menjalankan hobby tidak menghalangi Mochamad Radika Tory Alifiansyah menjadi seorang wisudawan terbaik dari Fakultas Farmasi (FF) UNAIR. Akrab disapa Dika, mahasiswa program studi S1 Farmasi ini berhasil menyelesaikan studi sarjananya dalam waktu 3 tahun dan 10 bulan. Ia juga memperoleh IPK yang tinggi, yakni 3.88.Ā 

Saat ini, Dika mengaku sedang fokus menjalankan studi program profesi demi mendapatkan gelar apoteker. Di samping itu, ia juga tengah menjalani Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA)Ā rotasi industri di PT Dexa Medica Palembang. ā€œDi tempat praktik kerja saya sekarang, Saya berada di posisi quality validation,ā€ ungkap mahasiswaĀ 

Selama masa studinya, Dika memanfaatkan waktunya untuk aktif mengembangkan skill dalam berorganisasi. Selama dua tahun, Dika aktif berorganisasi di Departemen Keilmuan BEM FF UNAIR. ā€œDi tahun 2022, Saya menjadi PIC dari organisasi kemahasiswaan Forum Farmasi Ilmiah (FOSIL) yang menjadi wadah bagi mahasiswa FFUA untuk mengembangkan bakat dan minatnya dalam bidang kepenulisan dan penalaran,ā€ terangnya. 

Selain itu, Dika juga menjadi penerima beasiswa Bank Indonesia pada tahun 2023-2024 dan tergabung dalam Komunitas GenBi (Generasi Bank Indonesia) UNAIR. Dalam GenBi, Dika tergabung dalam Departemen Pendidikan dan menjadi PIC 2 dari Genbi Mengajar Vol 1. 

Menurut Dika, belajar di Fakultas Farmasi menjadi tantangan tersendiri. Ia harus siap belajar banyak hal, seperti penemuan obat baru, pengembangan formula, proses produksi sediaan farmasi, kontrol kualitas, cara pendistribusian dan penyimpanan obat, hingga cara berkomunikasi dengan pasien untuk penyerahan obat. 

Dika mengaku bahwa dukungan keluarga menjadi salah satu kunci keberhasilannya dalam menempuh studi hingga lulus sebagai sarjana. ā€œKeluarga saya, yaitu ibu saya Endah Triwulandari dan adik saya Hanindita Nurma Alya yang menghibur dan tempat saya berkeluh kesah selama menjalankan kuliah di farmasi. Hal-hal semacam ini menurut saya sangat penting karena terlalu banyak belajar dan serius juga bisa memicu stress dan hasil belajarnya menjadi kurang maksimal,ā€ pungkasnya. Ā 

Penulis: Fabriana Putri 

Editor: Edwin fatahuddin