Universitas Airlangga Official Website

ALC 2022 Gelar Webinar Internasional Bertemakan Quarter Life Crisis

Sesi foto bersama peserta Quarter Life Crisis International Webinar pada Sabtu (3/9/2022) melalui Zoom Meeting (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Mendengar kata mahasiswa seringkali tidak lepas dari perannya sebagai agen perubahan. Di tengah tuntutan tersebut, rupanya mahasiswa masih menghadapi persoalan lain yakni quarter life crisis berarti fase saat seseorang menginjak usia 18 hingga awal 30 tahun dimana muncul ketidakpastian dalam menentukan pilihan hidup yang menimbulkan rasa cemas, frustasi, bahkan depresi. 

Mengusung tema di atas, Airlangga Literacy Club (ALC) 2022 mengadakan webinar internasional yang bertajuk “Unlimited Literacy Through The Quarter Life Crisis: Are Books Still Interesting in The Digital World?” secara online melalui platform Zoom Meeting pada Sabtu malam (3/9/2022). Acara Kementerian Riset dan Keilmuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNAIR itu dibuka untuk mahasiswa umum dan dihadiri 250 peserta. 

Ketua Pelaksana ALC 2022 Gregorius Rafael dalam sambutannya, berharap melalui webinar ini, peserta akan mengetahui cara menghadapi quarter life crisis. Dengan penyampaian materi oleh Claudia Rosari Dewi, pendiri organisasi Beyond Yourself Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan mental pada generasi muda.

Claudia menekankan bila krisis seperempat abad adalah bagian dari kehidupan. “Itu (quarter life crisis, red) bisa menjadi waktu untuk refleksi tentang tujuan dan masa depan sekaligus meditasi berhubungan dengan hal-hal spiritual,” ucapnya.

Kini tantangan di era digital telah mengaburkan batas antara kehidupan nyata dan virtual sehingga menciptakan Fear Of Missing Out (FOMO). Selain itu, kebiasaan membandingkan pencapaian orang lain juga memiliki dampak negatif terhadap diri sendiri.

Menurut Claudia, kunci menghadapi krisis tersebut diawali dengan kejujuran untuk menjawab pertanyaan seperti makna kesuksesan, passion, dan lain-lain. Wanita lulusan magister psikologi pendidikan ini menawarkan cara menemukan tujuan hidup melalui prinsip Jepang “ikigai” dalam buku Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life.

Selanjutnya, Claudia menyarankan agar peserta setidaknya memiliki waktu luang satu jam dalam sehari dengan diri sendiri atau mindfulness. Jika kedua hal itu sudah dilakukan, tetapi tidak menunjukkan perubahan maka dia mengingatkan untuk tidak perlu takut mencari bantuan profesional.

“Kita tidak bisa berharap menemukan ikigai kita dalam waktu semalam. Ikigai itu pemahaman tentang misi hidup yang unik dan umumnya butuh waktu bertahun-tahun, yang pasti selalu ada bakat unik dalam diri kalian,” pungkasnya. ALC 2022 ini terdiri dari rangkaian acara webinar quarter life crisis, bedah buku interaktif, dan lomba resensi buku nasional yang berlangsung selama dua hari berturut-turut.

Penulis: Sela Septi Dwi Arista

Editor: Nuri Hermawan