Keberaadaan alumni sebuah perguruan tinggi di masyarakat sangatlah penting karena dengan berbagai ilmu yang didapat dari kampus, para alumni itu langsung bisa mengamalkan ilmunya itu di tengah masyarakat yang memerlukan. Tambahan pula para alumni itu juga perlu membalas budi pada rakyat karena waktu mereka studi di kampus segala fasilitas yang dinikmati itu dari hasil uang rakyat. Khusus di bulan Ramadan ini, keberadaan para alumni juga sangat dibutuhkan masyarakat karena mereka berbagi hal-hal yang diperlukan masyarakat.
Ikatan Alumni atau IKA Universitas Airlangga dimana-mana pada bulan suci Ramadan ini banyak yang membuat kegiatan. Tujuannya tentu untuk medekatkan diri kepada Allah SWT juga mendekatkan keberadaan mereka di masyarakat. Saya membaca berbagai informasi dari kegiatan alumni UNAIR itu di WA grup alumni dan merasakan kebanggaan karena mereka menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi kepada masyarakat di lingkungan masing-masing.
Karena domisili saya di Kabupaten Sidoarjo dan saya pernah menjadi anggota Dewan Penasihat IKA UNAIR Sidoarjo, maka saya lebih sering mendapatkan informasi kegiatan alumni di Sidoarjo. Kebetulan IKA UNAIR Sidoarjo ini kegiatannya seperti tidak pernah putus dari memberikan nasihat profesional mereka. Sepertui kepada UMKM di bidang bisnis, advokasi di bidang kesehatan, berbagai pelatihan dan seminar, ikut membantu pemerintah daerah dalam menangani pandemi Covid-19, dan lain sebagainya.
Aksi Sosial di Sidoarjo
Kali ini di bulan Ramadan para alumni Univeritas Airlangga yang berdomisili di Sidoarjo memulai aksi sosial. Yang unik, kegiatan yang diberi nama Ramadan Berbagi itu dilaksanakan dalam tiga sesi berturut-turut, yaitu berkunjung ke dua panti asuhan dengan memberikan tali asih kepada anak-anak panti, juga turun ke jalan membagi-bagikan ratusan paket takjil. Sasarannya adalah para pengguna jalan. Kegiatan berbagi di bulan suci ini mendapatkan wide coverage dari berbagai media.
Sepertinya baru pertama kali ini Ikatan Alumni Universitas Airlangga dikomandani berturut-turut dokter gigi – seperti yang terjadi di Sidoarjo ini. Pada periode pertama, drg. Winaryo Sp. Perio sebagai ketua dan pada periode kali ini ketuanya juga seorang dokter gigi yaitu drg. Abdul Khizam. Kedua dokter gigi ini dibantu semua pengurus dan anggota alumni UNAIR dari berbagai fakultas yang berada di Sidoarjo. Mereka sangat kaya inovasi dalam membuat program kegiatan yang bermanfaat.
Kegiatan Ramadan Berbagi yang digagas IKA UNAIR Cabang Sidoarjo itu tak hanya bersifat sosial dan ibadah di bulan suci. Namun, juga menunjukkan eksistensi mereka di tengah masyarakat. Pada akhirnya mereka ikut membantu memasyarakatkan Universitas Airlangga sebagai salah satu perguruan tinggi tertua di Indonesia. UNAIR saat ini menduduki peringkat 369 dunia, 81 Asia, dan 4 nasional.
Tentu saya yakin bahwa tidak hanya IKA UNAIR cabang Sidoarjo yang memiliki kontribusi besar pada kemajuan kampus dan perkembangan masyarakat. Namun juga IKA-IKA UNAIR lainnya yang berada di seluruh wilayah Nusantara memiliki kontribusi yang sama terhadap kemajuan bangsa.
Bravo IKA Universitas Airlangga.