UNAIR NEWS – Departemen Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu peminatan yang ada di FKM Universitas Airlangga. Departemen Kesehatan Lingkungan mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap kesehatan berdasarkan konsep ilmu kesehatan masyarakat. Selain itu, departemen tersebut memfokuskan perhatian pada pendidikan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat di daerah industri dengan mengembangkan bidang penelitian dengan metode monitoring lingkungan, monitoring biologis (biomonitoring), dan biomarker untuk dapat mendeteksi secara dini penyakit-penyakit yang ada di masyarakat yang disebabkan karena faktor lingkungan dan adanya bahan kimia dalam tubuh akibat pencemaran bahan kimia dan biologis lingkungan.
Sehingga, banyak mahasiswa FKM UNAIR yang mengambil peminatan tersebut. Selain itu, prospek kerja lulusan Kesehatan Lingkungan sangatlah terbuka lebar. Pada serangkaian acara BtoPH 2021 hari kedua pada Minggu (26/9/21), Lulukatin Nasikhah, S.KM., yang merupakan salah satu alumni FKM menjelaskan beberapa prospek kerja lulusan bidang Kesehatan Lingkungan.
Menurut Luluk –sapaan akrabnya- Lulusan kesehatan lingkungan sangat dibutuhkan di Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi maupun daerah, Badan Perencana Nasional dan Daerah, Rumah Sakit, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, BUMN, Dosen, Badan Narkotika Nasional, Sucofindo, WHO, dan lain sebagainya.
“Prospek kerja tersebut sangatlah luas dikarenakan pengelolaan lingkungan menjadi salah satu perhatian bagi berbagai instansi baik pemerintahan, NGO maupun akademisi,” jelasnya.
Selain itu, sambung Luluk, di sektor privat lulusannya juga dapat berkarir di berbagai perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur, minyak dan gas, dan konsultan lingkungan. Apabila termotivasi untuk melindungi lingkungan dan memiliki pemahaman tentang menjalankan bisnis, maka karir sebagai konsultan lingkungan bisa menjadi pilihan yang tepat.
“Jika mampu berpikir secara metodologis, ilmiah, dan senang melakukan eksperimen, karir di bidang toksikologi lingkungan mungkin cocok untukmu,” ungkapnya.
Bagi mahasiswa yang berminat untuk menjaga ekosistem lingkungan, profesi petugas konservasi alam akan cocok dikarenakan pekerjaan tersebut bertugas untuk melindungi, mengelola, dan meningkatkan lingkungan setempat (padang rumput, hutan, daerah pesisir, gunung dan sungai) tergantung pada wilayahnya.
“Selain itu kamu juga bisa bekerja di habitat laut dalam menjaga ekosistem perairan laut,” tutupnya.
Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama
Editor: Nuri Hermawan