Universitas Airlangga Official Website

Alumni UNAIR Duduki Jabatan Strategis di Kementerian Keuangan

Suminto, alumnus HI FISIP UNAIR yang kini menjabat Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI (Foto: Dok. Narasumber)
Suminto, alumnus HI FISIP UNAIR yang kini menjabat Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI (Foto: Dok. Narasumber)

UNAIR NEWS – Menambah daftar alumni berprestasi, Suminto SHubInt MSc PhD, lulusan program studi Hubungan Internasional Universitas Airlangga (UNAIR), kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Prinsip hidupnya yang berbunyi “life is colorful” ia jadikan pegangan dalam menapaki berbagai tanggung jawab dan tantangan, dari masa kecil hingga jajaran pimpinan nasional. “Life is colorful. Hidup itu penuh warna yang layak dirayakan dan disyukuri,” ungkap Suminto.

Lahir di Sragen, Jawa Tengah pada 7 Juli 1972, Suminto tumbuh dalam keluarga pedagang sederhana. Sejak SMP hingga SMA, ia aktif di OSIS, Pramuka, serta berbagai lomba hingga mewakili daerahnya pada Jambore Nasional 1986 dan menjadi langganan juara cerdas cermat P4 tingkat provinsi.

Suminto menempuh pendidikan Hubungan Internasional di FISIP UNAIR. Di sanalah kecintaannya pada ilmu dan buku semakin berkembang. Suminto banyak membaca literatur sosial, politik, dan filsafat, khususnya karya Soedjatmoko dan para cendekiawan LP3ES yang memperluas pemahamannya terhadap isu global.

Suminto lulus pada 1995 sebagai lulusan tercepat dan terbaik dengan predikat cum laude. Ia juga meraih Beasiswa PPA Ditjen Dikti dan Djarum Foundation. Aktivitasnya meliputi redaktur majalah Resolusi, kontributor majalah Retorika, serta pengurus himaprodi dan senat fakultas.

Suminto diterima sebagai CPNS di Kementerian Keuangan pada 1996. Ia kemudian melanjutkan studi S2 di Hiroshima University dan S3 di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang. Kariernya terus menanjak hingga dipercaya menduduki berbagai jabatan penting. Ia telah menduduki tiga jabatan Staf Ahli Menteri Keuangan, dan saat ini dipercaya sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR). “Belajar itu tidak pernah berhenti. Setiap amanah yang datang adalah ruang belajar yang harus dijalani dengan rendah hati,” tuturnya.

Suminto juga memiliki peran penting di berbagai fora internasional. Antara lain pernah menjabat Executive Director pada Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Governor dan Chairman of Governing Council pada International Fund for Agricultural Development (IFAD), Steering Committee dan Pleno Member pada Financial Stability Board (FSB), G20 Finance Deputy, dan APEC Finance Deputy. Saat ini Suminto juga menjabat Governor pada OPEC Fund for International Development serta Supervisory Board pada Indonesian Aid.

Suminto juga dikenal sebagai penggagas penerbitan sovereign global green sukuk pertama di dunia pada 2018 senilai USD 1,25 miliar dan mengukuhkan Indonesia sebagai penerbit green global sukuk terbesar di dunia (hingga saat ini mencapai USD7,7 miliar). 

Sebagai alumni UNAIR, Suminto terus menjunjung nilai integritas dan kebermanfaatan. Ia memegang prinsip sederhana dalam hidupnya. “Khoirunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” tutpnya.

Kini, sebagai Dirjen PPR Kemenkeu, ia bertanggung jawab atas pembiayaan APBN, pembiayaan infrastruktur, creative financing, dan pengelolaan risiko keuangan negara. Meski menjabat posisi strategis, Suminto tetap rendah hati. Suminto menjadi contoh nyata alumni UNAIR yang konsisten berkarya dan memberi manfaat bagi negeri.

Penulis: Ameyliarti Bunga Lestari

Editor: Yulia Rohmawati