UNAIR NEWS – Divisi PENGMAS AMAZI BEM FKM UNAIR melangsungkan kegiatan Gizi Abdi Masyarakat (GAM). Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu (14/10/2023) di Aula Kecamatan Kenjeran. Sebanyak 50 pasang ibu dan anak (usia 2-5 tahun) menghadiri kegiatan itu.
“GAM merupakan kegiatan sosialisasi ke masyarakat berupa edukasi, demo masak, dan pembagian bingkisan atau sembako,” jelas Nailul Amaniyatus Sya’bani selaku ketua pelaksana GAM tahun ini.
GAM menjadi salah satu proker AMAZI yang rutin terselenggara setiap tahun dengan mengikuti tema Hari Gizi Nasional (HGN). Tahun ini, lanjutnya, GAM mengusung tema AKS! (Ayo Kurangi Stunting).
“Tujuan kami mengadakan GAM adalah untuk mewadahi mahasiswa gizi menyalurkan ilmu dan berkontribusi langsung dalam menyelesaikan masalah gizi yang ada di masyarakat,” ungkap Elma, sapaannya.
Gizi Seimbang dan Bijak Garam
Muhammad Arifin, perwakilan dari Ajinomoto memberikan edukasi terkait gizi seimbang. Arifin menjelaskan bahwa ada 2 hal yang perlu mendapat perhatian untuk mencukupi gizi seimbang, yakni kuantitas dan kualitas makanan.
“Berbicara kuantitas, maka kita harus perhatikan jumlah makanan yang dikonsumsi agar seimbang dengan kalori yang dikeluarkan. Sementara itu, kualitas berarti memperhatikan zat gizi yang terkandung dalam makanan,” paparnya.
Selain itu, tambahnya, juga bahwa kini penggunaan garam perlu dibatasi untuk menghindari komplikasi hipertensi. “Supaya tidak mengkonsumsi garam berlebihan, maka anjuran yang baik adalah 1 sendok teh (sdt) garam per hari,” bebernya.
Ayo Kurangi Stunting!
AMAZI hadirkan alumni Gizi UNAIR, Anisah Firdaus Rahmawati untuk menuturkan materi kedua tentang stunting. Anisah sebagai ahli gizi menjelaskan bahwa dampak stunting ada 2 macam berdasarkan jangka waktunya.
Dampak jangka pendeknya berupa gangguan pertumbuhan syaraf, perkembangan terganggu, mudah sakit, dan biaya kesehatan meningkat. “Sementara itu, dampak jangka panjangnya seperti postur tidak optimal, kapasitas belajar menurun, muncul penyakit degeneratif, dan reproduksi terganggu”, tuturnya.
“Karena itu, stunting perlu dicegah dengan menerapkan 3 cara. Pertama, menjaga higienitas dan sanitasi,” tegasnya.
Kedua, pola asuh, yakni memberikan ASI eksklusif, MPASI, vaksin dan imunitas, serta perhatikan tumbuh kembang. Ketiga, perhatikan pola makan sesuai Gizi Seimbang dan Prinsip “Isi Piringku”.
Demo Masak
AMAZI turut hadirkan Rika Anugerah Trisnaniati Romy A Md asal RSUA untuk lakukan demo masak. 2 menu yang didemokan adalah bola tahu isi telur puyuh dan sup krim.
“Tidak hanya teori saja, kami ingin perlihatkan cara mengolah masakan yang enak dari bahan yang ekonomis tapi punya nilai gizi tinggi,” terang Elma.
Harapan AMAZI dari terselenggaranya GAM agar kasus stunting di Indonesia terutama di Surabaya menurun. “Meskipun acara kita skalanya kecil tapi setidaknya kami bisa ikut berkontribusi dalam penurunan angka stunting itu sendiri,” pungkasnya.
Penulis: Fath Tazkya Ernest Jamila
Editor: Nuri Hermawan